Masyarakat Muslim Indonesia di Jepang Gelar Dzikir dan Tahlil untuk Korban Terorisme
Sejumlah warga Indonesia di Jepang menggelar dzikir dan tahlil untuk korban terorisme Indonesia Senin (14/5/2018) malam.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejumlah warga Indonesia di Jepang menggelar dzikir dan tahlil untuk korban terorisme Indonesia Senin (14/5/2018) malam.
Kegiatan ini dikoordinir oleh pengurus cabang istimewa Nahdlatul Ulama Jepang (PCINU) di Tokyo.
PCINU pun membuat pernyataan mengutuk para terorisme.
"Kami memang menggelar dzikir dan tahlil kemarin malam di Tokyo sini untuk mengenang para korban terorisme yang baru saja terjadi di Surabaya Indonesia," kata Ketua umum PCINU Dr Eng Miftakhul Huda kepada Tribunnews.com, Selasa (15/5/2018).
Miftakhul bersama sekretaris Alfian Helmi MA membuat pernyataan mengutuk para teroris yang melakukan perbuatan sangat keji.
Baca: Biasanya Cepat Pulang Selepas Misa, Go Derbin Ariesta Ternyata Jadi Korban Ledakan Bom di Gereja
Pernyataan itu tertuang dalam surat nomor 013/PCINUJEPANG/5/2018 berisi empat hal pokok.
Pertama, PCINU mengucapkan turut belasungkawa yang sedalamnya kepada para korban dan keluarga dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ketabahan dan kesabaran kepada para korban dan keluarganya.
Kedua, dengan tegas mengutuk semua tindakan, metode, dan praktik terorisme yang terjadi di Mako Brimob Depok, Surabaya dan Sidoarjo.
Terorisme adalah penghinaan terbesar yang tidak dapat diterima oleh semua umat manusia, tidak dapat dibenarkan dalam keadaan dan bentuk apa pun, di mana pun serta oleh siapapun yang melakukannya.
Ketiga, mendukung penuh upaya Pemerintah RI untuk terus melakukan pemberantasan terorisme secara berkesinambungan, sampai ke akar-akarnya.
Baca: RSUD Soesilo Pastikan Bupati Tegal Enthus Susmono Meninggal akibat Gagal Jantung
Serangkan teroris yang berlanjut dan baru-baru ini terjadi telah menunjukkan perlunya peningkatan kerja sama dan solidaritas nasional dalam melawan terorisme secara proaktif dan komprehensif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam segala bentuknya.
Keempat, mengimbau dan mengajak saudara sebangsa dan setanah air, terutama yang berada di Jepang agar bergandengan tangan menjaga perdamaian dan persatuan, tidak gentar oleh aksi teror dalam bentuk apa pun, dan menghindari segala sesuatu yang kontraproduktif yang bisa mencoreng wajah Islam di Jepang atau dunia Internasional.