Langgar Kedaulatan Ukrania, NATO Kecam Berdirinya Jembatan Rusia ke Krimea
"Krimea adalah bagian dari Ukraina dan jembatan ini merupakan pelanggaran lain terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," kata Cazalet.
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO) mengecam berdirinya jembatan baru yang menghubungkan daratan Rusia dengan Krimea karena jembatan tersebut dinilai melanggar kedaulatan Ukrania, negara tetangga Rusia.
"NATO mengutuk pembangunan Rusia dan Pembukaan parsial jembatan Selat Kerch antara Rusia dan Krimea," ujar juru bicara NATO Piers Cazalet seperti dilansir AFP, Rabu (16/5/2018).
Cazalet mengatakan, Krimea merupakan bagian dari Ukraina dan jembatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap integritas teritorial Ukraina.
"Krimea adalah bagian dari Ukraina dan jembatan ini merupakan pelanggaran lain terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," kata Cazalet.
Baca: Demi Kumpulkan Biaya Nikah, Soni Tawarkan Kekasih ke Pria Hidung Belang Via Online
Baca: Polisi: Pelaku Teror di Mapolda Riau dan Sumsel Merupakan Rekan Beni Samsu Trisno
Jembatan yang membatasi lalu lintas laut ke pelabuhan Ukraina di Laut Azov menjadi pelanggaran hak navigasi di perairan teritorialnya.
Cazalet mengatakan, Rusia terus menunjukkan ketidakpedulian pada hukum internasional.
"Rusia terus menunjukkan ketidakpedulian yang jelas terhadap hukum internasional," katanya.