Pakai Armada Tua, Kecelakaan Pesawat Boeing di Kuba Jumat Lalu Terburuk Sepanjang Sejarah
Sebanyak 15 orang telah diidentifikasi sejauh ini. Selain itu, kotak hitam pesawat juga sudah diamankan.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Barratut Taqiyyah Rafie
TRIBUNNEWS.COM, HAVANA - Pemerintah Kuba mengatakan, kecelakaan pesawat penumpang Boeing yang sudah tua pada Jumat lalu tidak lama setelah tinggal landas dari Havana telah menewaskan 110 dari 113 orang di pesawat tersebut.
Hal ini menjadikannya bencana udara paling mematikan di pulau Karibia dalam hampir 30 tahun terakhir.
Bendera dikibarkan setengah tiang di Kuba hari Sabtu (19/5/2018), yang menandai dimulainya dua hari berkabung nasional.
Sementara, pihak berwenang bekerja untuk mengumpulkan bukti dari lokasi kecelakaan dan mengidentifikasi korban kecelakaan.
Mengutip Reuters, 15 orang telah diidentifikasi sejauh ini. Selain itu, kotak hitam pesawat juga sudah diamankan.
Sebelumnya, tuduhan keluhan keamanan terhadap perusahaan Meksiko yang kurang dikenal bernama Damojh yang menyewakan Boeing (BA.N) 737 yang usianya hampir 40 tahun ke maskapai penerbangan Kuba mulai mengemuka.
Terkait hal ini, Damojh menolak memberikan komentar.
Baca: Pengamat: Pemerintah Harus Salurkan Lagi Subsidi BBM untuk Premium, Itu Amanat UUD 1945
Sementara, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Meksiko mengatakan audit baru perusahaan akan dilakukan untuk memastikan perusahaan tersebut masih "memenuhi peraturan yang ada".
Sementara itu, pihak berwenang Kuba menjelaskan dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu di bandara Havana bahwa 99 penumpang yang tewas dalam penerbangan domestik ke kota timur Holguin adalah warga Kuba.
Selain itu, ada tiga turis asing di mana dua orang merupakan warga Argentina dan satu orang merupakan warga Meksiko. Di antara korban juga ada dua warga Sahrawi di Kuba.
Baca: Fraksi Gerindra DPRD DKI Dukung Langkah Pemprov Jual Saham di Perusahaan Bir
Enam awak pesawat asal Meksiko juga tewas pada kejadian tersebut.
Menurut keterangan dari Gereja Nazarene Kuba, sepuluh pasangan pastoral Nazarene yang akan kembali ke rumah setelah acara retret berada di antara para korban.
Sementara itu, tiga wanita dari Kuba selamat dari kecelakaan itu, tetapi masih dalam kondisi kritis.
Baca: Garuda Indonesia Berhentikan Sementara Pilot yang Posting Status Terkait Serangan Teror di Medsos