Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahathir Menolak Tinggal di Rumah Jabatan dan Tidak Menerima Hadiah dari Siapapun

Selain itu Marina Mahathir juga meyampaikan pesan ibunya, agar para simpatisan dan warga Malaysia tidak mengirimkan hadiah.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mahathir Menolak Tinggal di Rumah Jabatan dan Tidak Menerima Hadiah dari Siapapun
Foto Facebook/Marina Mahathir Via Channel News Asia
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dan istrinya Siti Hasmah. 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Keteledanan sikap dimulai dari pemimpin.

Itu ditunjukkan Perdana Menteri Malaysia yang baru Mahathir Mohamad.

Mahathir dan istrinya, Siti Hasmah memilih tidak akan pindah ke Sri Perdana, kediaman resmi Perdana Menteri di Putrajaya.

"Orang tua saya tidak pindah ke Sri Perdana tapi sebaliknya akan terus tinggal di rumah mereka sendiri," demikian pesan yang disampaikan melalui anaknya Marina Mahathir di Facebook, pada Rabu (23/5/2018) seperti dikutip Tribunnews.com dari Channel News Asia.

Selain itu Marina Mahathir juga meyampaikan pesan ibunya, agar para simpatisan dan warga Malaysia tidak mengirimkan hadiah.

"Sejak menang pemilu dua minggu yang lalu, dia telah menerima begitu banyak keinginan baik dari begitu banyak dari anda, mengucapkan selamat kepadanya dan ayah. Dia sangat berterima kasih dan menghargai pikiran anda, doa dan dukungan," ucapnya.

Baca: Mahathir Pangkas Gaji Menteri 10 Persen

Ibunya benar-benar meminta, tidak ada lagi hadiah yang dikirim karena aturan dalam pemerintahan koalisi Pakatan Harapan, tidak mengizinkan politisi menerima hadiah lain selain bunga atau makanan.

Berita Rekomendasi

Lebih baik ia menyampaikan pesan ibunya, agar sumbangan dan hadiah itu diberikan kepada tempat yang membutuhkan bantuan.

"Jadi dia meminta pemahaman anda untuk tidak mengirim apapun untuknya, meskipun lebaran akan datang. Sebaliknya dia meminta agar anda memberikan sumbangan untuk setiap amal pilihan anda. Itu akan menyenangkan dia," pintanya.

Selain itu hari ini, Rabu (23/5/2018), Mahathir membuat gerbrakan mengumumkan kebijakan pemangkas gaji para Menteri sebesar 10 persen.

"Ini bentuk keprihatinan kita tentang masalah keuangan negara," ujar Mahathir dalam konferensi pers setelah memimpin pertemuan.

Mahathir mengatakan pengurangan 10 persen diambil dari gaji pokok Menteri.

"Ini adalah kebiasaan saya karena ketika saya pertama kali menjadi Perdana Menteri pada tahun 1981, hal pertama yang saya lakukan adalah memotong gaji tidak hanya para menteri, tetapi juga pegawai senior," tegasnya.

"Pemotongan itu sampai kepada pegawai negeri senior. Jika mereka merasa mereka ingin berkontribusi untuk mengurangi biaya menjalankan negara ini, mereka dapat melakukannya. Kami tidak memaksa mereka, " katanya.

Ditanya tentang kenaikan gaji tambahan untuk pegawai negeri sipil yang dijanjikan pemerintah sebelumnya>

Jawab Mahathir, "kita tidak terikat pada janji-janji itu. Janji itu dibuat oleh oposisi pemerintah sekarang. Mereka tidak memenangkan pemilu," cetusnya.

"Namun demikian, kita akan melihatnya dengan cara yang sangat positif, apakah mereka berhak untuk diberikan beberapa uang saku tambahan atau apa pun, kita akan melakukannya," jelasnya.

Pemerintah Barisan Nasional yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Najib Tun Razak telah berjanji satu kenaikan gaji PNS, harus dibayar pada 1 Juli 2018.

Dia mengatakan juga tidak perlu untuk terikat politik dengan mengangkat pejabat yang tujuannya hanya untuk mengakomodasi para pendukung Pemerintah sebelumnya. (Channel News Asia/BERNAMA). 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas