Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pangeran Arab Saudi Serukan Kudeta untuk Raja Salman, Ini Alasannya

Salah satu pangeran Arab Saudi, Khaled bin Farhan, menyerukan kudeta untuk melengserkan Raja Salman.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pangeran Arab Saudi Serukan Kudeta untuk Raja Salman, Ini Alasannya
Youtube
Surat pengumuman Pangeran Khaled bin Farhan yang menyatakan bahwa dirinya telah membelot dari keluarga Kerajaan, karena berbagai penyimpangan di bawah dinasti al-Saud. 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu pangeran Arab Saudi, Khaled bin Farhan, menyerukan kudeta untuk melengserkan Raja Salman.

Menurut Khaled, banyak anggota keluarga Kerajaan yang marah terhadap apa yang terjadi saat ini.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan dengan Middlle Eat Eve Khaled mengatakan, peraturan irasional, tidak menentu dan kurang masuk akal yang dilakukan Raja Salman sudah berada pada puncaknya.

Hal itu membuat sejumlah anggota keluarga kerajaan marah dan bila dibiarkan, bisa membuat Arab Saudi berada dalam masalah.

Oleh karena itu, Khaled menyerukan pada pamannya, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz dan Pangeran Muqrin bin Abdulaziz yang masih anak-anak Abdulaziz, untuk melakukan upaya pelengseran tahta Raja Salman.

"Jika Ahmed dan Muqrin menyatukan barisan, 99 persen dari anggota keluarga kerajaan, dinas keamanan dan tentara akan berdiri di belakang mereka," jelas Khaled.

Saat ini, putra mahkota kerajaan Saudi diberikan pada Muhammad bin Salman (MBS).

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Muqrin bin Abdulaziz juga pernah ditunjuk sebagai putra mahkota, tetapi digantikan oleh saudara laki-lakinya, Muhammad bin Nayef.

Penunjukan MBS sebagai putra mahkota ini tak terlalu disukai oleh sejumlah kalangan.  

MBS dicurigai sebagai orang yang paling berperan dalam serangan militer Arab Saudi di Yaman, serta menangkap ratusan pangeran dan pengusaha dalam kampanye yang menurutnya antikorupsi.

Khaled juga mengklaim, salah satu saudara tertua Raja Salman yang masih hidup, Mamduh bin Abdulaziz, menunjukkan kebencian yang lebih luas dalam keluarga.

"Ada begitu banyak kemarahan dalam keluarga kerajaan," ujarnya.

Menurut Khaled, apa yang dilakukannya itu telah mendapat dukungan dari sejumlah pihak.

Istana Diserang

Seruan kudeta ini seolah menjadi kelanjutan dari sebuah aksi penyerangan, yang terjadi pada April lalu.

Saat itu, istana raja Ouja di Riyadh diserang.

Pihak Kerajaan mengklaim bahwa suara tembakan yang terdengar berasal dari penjaga Istana yang menembak drone mainan.

Namun menurut blogger Saudi yang tidak disebutkan namanya, istana telah diserang oleh senjata berat yang dipasang pada dua SUV, di mana enam staf keamanan dan dua penyerang tewas.

Setelah kejadian itu, MBS belum terlihat lagi di depan umum.

Sedangkan Pangeran Khaled sendiri adalah keluarga jauh dari Raja Salman.

Ia sudah diasingkan di Jerman sejak tahun 2013 lalu, karena membelot Kerajaan Arab Saudi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas