Serangan Besar Rudal Rusia Hajar Jaringan Listrik Ukraina, Satu Juta Orang Kegelapan dalam Dingin
Presiden Vladimir Putin mengatakan Moskow telah menyerang sebagai respons atas serangan Ukraina di wilayah Rusia dengan rudal ATACMS
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Serangan Rudal Besar-besaran Rusia Hajar Jaringan Listrik Ukraina, Satu Juta Orang Kegelapan dalam Dingin
TRIBUNNEWS.COM — Rusia, Kamis (29/11/2024) kemarin dilaporkan melancarkan serangan besar kedua terhadap infrastruktur energi Ukraina di Kiev.
Serangan besar-besaran Rusia ini memicu pemadaman listrik besar-besaran di seluruh negeri.
Presiden Vladimir Putin mengatakan Moskow telah menyerang sebagai respons atas serangan Ukraina di wilayah Rusia dengan rudal ATACMS jarak menengah Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Rusia Upgrade Drone Kamikaze Iran Shahed-136 Pakai AI Buat Terobos Pertahanan Ukraina
Ia mengatakan target berikutnya yang disasar Rusia bisa mencakup "pusat pengambilan keputusan" di Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia melakukan "eskalasi tercela", dengan mengatakan Rusia telah menggunakan rudal jelajah dengan amunisi tandan.
Kemudian dalam pidato video malam harinya, Zelenskiy mengatakan bahwa ia berbicara kepada para pemimpin Barat, termasuk Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, untuk menyusun pembalasan terhadap "upaya Rusia untuk membuat situasi semakin tak tertahankan dan memperpanjang perang".
"Sekarang saatnya untuk memperkuat posisi kami - posisi Ukraina dan mitra kami," katanya.
Presiden AS Joe Biden mengutuk serangan Rusia sebagai "keterlaluan," dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu merupakan "pengingat lain tentang urgensi dan pentingnya mendukung rakyat Ukraina dalam membela diri terhadap agresi Rusia."
Lebih dari 1 juta orang kehilangan aliran listrik sesaat setelah pemogokan terjadi, dan jutaan orang lainnya mengalami pemadaman listrik bergilir yang semakin parah.
Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia menggunakan 91 rudal dan 97 pesawat nirawak dalam serangan hari Kamis.
Dikatakan bahwa 12 di antaranya mengenai sasaran, yang sebagian besar adalah fasilitas energi dan bahan bakar.
"Musuh menggunakan sejumlah besar rudal dan pesawat nirawak. Penggunaannya secara besar-besaran di wilayah tertentu sering kali melebihi jumlah sarana perlindungan (pertahanan udara)," kata angkatan udara dalam sebuah pernyataan.
Fasilitas infrastruktur rusak di sembilan wilayah, kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Baca juga: Bendera Ukraina Muncul di Layar Lebar Videotron Saat Vladimir Putin Datang ke Kazakhstan