Uang Tunai 43 Juta Dolar AS Disita dari Apartemen Najib Razak
"Sekitar 35 karung uang tunai dihitung oleh personil polisi dengan bantuan petugas Bank Negara," kata seorang sumber, Kamis (24/5/2018).
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Uang tunai dalam berbagai mata uang yang disita dari Pavilion Residences minggu lalu telah mencapai hampir RM130mil (S $ 43,8 juta), menurut perhitungan terakhir para penyelidik.
Sumber-sumber mengatakan, para petugas dari Departemen Investigasi Kejahatan Komersial di Bukit Aman (CCID) menyelesaikan tugas berat menghitung uang tunai yang disita di kantor pusat di Menara 238 di sepanjang Jalan Tun Razak kemarin, Rabu (23/5/2018).
Seperti dilansir dari Asiaone.com, proses penghitungan uang tunai dimulai pada hari Senin (21/5/2018), karena para penyelidik memperkirakan waktu yang akan panjang, hanya untuk memastikan proses ini dilakukan secara menyeluruh.
"Sekitar 35 karung uang tunai dihitung oleh personil polisi dengan bantuan petugas Bank Negara," kata seorang sumber, Kamis (24/5/2018).
Baca: Keluar Gedung Komisi Anti-Korupsi Malaysia Usai Jalani Pemeriksaan, Ini Pernyataan Najib
Kantung-kantung uang itu ada di antara 284 kotak yang dipenuhi dengan tas desainer terkenal, jam tangan, dan perhiasan yang disita dari tiga kondominium mewah, yang nilainya tidak mungkin dapat diperkirakan karena jumlahnya yang besar.
Sumber tersebut juga mengatakan, perhiasan itu bisa berkisar di nilai RM200mil.
Namun, polisi akan menunjuk seorang akuntan profesional untuk menentukan nilai pasti dari perhiasan dan barang berharga lainnya.
Penggerebekan itu adalah bagian dari penyelidikan polisi di dalam kasus 1Malaysia Development Bhd (1MDB).
Ketika dihubungi, Direktur Bukit Aman CCID, Datuk Seri Amar Singh menolak mengomentari jumlah uang tunai yang dihitung sejauh ini.
"Saya tidak bisa mengomentari jumlah uang tunai yang telah dihitung. Saya akan mengadakan konferensi pers untuk memberi tahu perkembangan lebih lanjut tentang kemajuan penyelidikan," katanya.
Diketahui bahwa dalam penyelidikan ini polisi juga dibantu oleh lembaga lain, termasuk Bank Negara.
Sumber-sumber lain juga mengatakan bahwa proses penghitungan uang sangat membosankan karena melibatkan banyak denominasi dan setiap uang kertas yang disita harus dicatat.
Jumat lalu (18/5), polisi menyita semua barang dan uang tunai, menyusul pemeriksaan di enam lokasi yang terkait dengan Najib, termasuk Kantor Perdana Menteri, kediaman resminya serta tempat lainnya.