Orang Kepercayaan Kim Jong Un Ketahuan Berangkat ke New York Bertemu Menlu AS
Pertemuan kedua pimpinan negara itu akan membahas tentang masa depan program nuklir Korea Utara.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Untuk itu perjalanan Kim Yong Chol ke AS tampaknya menyiratkan bahwa persiapan untuk pertemuan sudah dalam tahap akhir.
Sebelumnya Trump menyampaikan tim kerja AS sudah tiba di Korea Utara untuk melakukan persiapan pertemuan pemimpin AS, Donald Trump dengan pimpinan tertinggi Korut, Kim Jong Un.
Hal itu disampaikan Presiden Trump dalam akunnya di Twitter, pada Minggu kemarin (27/5/2018).
Menurut laporan Kantor Berita Sentral Korea Utara, pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah mengadakan pertemuan di Panmunjom pada hari Sabtu lalu.
Kim Jong-in mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan Moon Jae-in demi pertemuan pemimpin Korut-AS yang akan diadakan pada 12 Juni mendatang, dan menunjukkan tekad kuatnya untuk mengadakan pertemuan historis antar pemimpin Korut-AS.
Gedung Putih mengatakan tim Amerika Serikat (AS) menuju ke Singapura akhir pekan ini untuk mempersiapkan pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders mengatakan Sabtu (26/5/2018), bahwa tim advance terbang ke Singapura untuk mempersiapkan segalanya.
Tim Gedung Putih akan dipimpin oleh Joe Hagin, yang adalah wakil kepala staf untuk operasional Kepresidenan.
Presiden Donald Trump menyatakan pertemuan dirinya dengan pimpinan tertinggi Korea Utara akan menjadi sangat bersejarah.
Pertemuan AS dan Korea Utara menjadi harapan besar terhadap penghentian pengembangan senjata nuklir Korea Utara.
Trump juga menambahkan bahwa keberhasilan dalam mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea akan menjadi hal sangat baik bagi Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, dan Cina, serta seluruh dunia.
Sementara itu di tempat berbeda, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un masih yakin pertemuan puncak dengan Trump akan menjadi kesempatan untuk mengakhiri dekade konfrontasi.
Hal itu disampaikan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Minggu (27/5/2018) setelah pertemuan mendadaknya dengan Kim.
"Dia juga menyatakan niatnya untuk mengakhiri sejarah perang dan konfrontasi melalui keberhasilan puncak Korea Utara-AS dan bekerja sama untuk perdamaian dan kemakmuran," ujar Moon kepada wartawan.