Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesedihan Ibunda Razan Al Najjar: Kuharap Bisa Melihatnya Dalam Gaun Pengantin, Bukan Kain Kafan

Ketika Sabreen berbicara lagi, kata-katanya memunculkan ratapan dari para wanita di sekitarnya.

Editor: widi henaldi
zoom-in Kesedihan Ibunda Razan Al Najjar: Kuharap Bisa Melihatnya Dalam Gaun Pengantin, Bukan Kain Kafan
Kolase Foto TribunnewsBogor
Razan Al Najjar 

TRIBUNNEWS.COM - Kepergian untuk selamanya Razan Al Najjar meninggalkan duka mendalam bagi sang ibu, Sabreen Al-Najjar.

Sabreen al-Najjar menceritakan kembali kenangan saat terakhir kali dia melihat putrinya hidup.

"Dia berdiri dan tersenyum kepada saya, mengatakan dia menuju ke protes," kata wanita berusia 43 tahun itu kepada Al Jazeera dari rumahnya di Khuza'a, Jalur Gaza selatan.

Protes itu adalah demonstrasi Jumat ke-10 yang diadakan oleh Palestina sejak 30 Maret dekat pagar dengan Israel dijuluki the Great March of Return.

Putri Sabreen, Razan yang berusia 21 tahun, telah menjadi sukarelawan sebagai sukarelawan untuk membantu mereka yang ditembak oleh penembak jitu Israel.

"Dalam sekejap mata dia keluar dari pintu. Saya berlari ke balkon untuk mengawasinya di luar tetapi dia sudah berjalan ke ujung jalan," kata Sabreen, Sabtu, dikelilingi oleh kerabat, teman, hingga pasien putrinya pernah dirawat.

"Dia terbang seperti burung di depanku," ujarnya lagi sambil tak henti menahan tangis.

Berita Rekomendasi

Ketika Sabreen berbicara lagi, kata-katanya memunculkan ratapan dari para wanita di sekitarnya.

"Kuharap aku bisa melihatnya dalam gaun pengantin putihnya, bukan kain kafannya," katanya.

HALAMAN SELENGKAPNYA =====>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas