Tanggapan Wanita yang Dicium Duterte saat Berkunjung ke Korsel: Tidak Ada Kejahatan di Tindakannya
"Kamu harus membayar saya dengan ciuman. Apakah Anda siap untuk berciuman?" Kata Duterte.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini pemberitaan tengah dihebohkan dengan aksi Presiden Filipina, Rodrigo Duterte yang mencium bibir seorang wanita saat bertemu dengan komunitas Filipina saat berkunjung ke Seoul, Korea Selatan.
Dilansir dari The Telegraph, Senin (4/6/2018), awalnya Duterte berbicara di hadapan komunitas pekerja Filipina di Seoul dan diakhir acara dia memanggil dua wanita muda ke panggung untuk menerima sebuah buku.
Duterte mengatakan dengan bercanda bahwa ia akan memberikan buku itu, Altar of Secrets: Sex, Politics and Money in the Philippine Catholic Church, dengan imbalan ciuman.
BACA: Tayang Tahun Depan, Chris Hemsworth Bocorkan Avengers 4 Lebih Mengejutkan Dibanding Infinity War
"Kamu harus membayar saya dengan ciuman. Apakah Anda siap untuk berciuman?" Kata Duterte.
Hingga akhirnya ia mencium perempuan itu dan langsung mendapat sorak sorai dari penonton.
Tentu saja aksi ini menuai kecaman dari banyak pihak, hingga perempuan yang dicium oleh Duterte pun angkat bicara.
Dilansir dari ABSCBN News pada Senin (4/6/20180), ia mengatakan bahwa tidak ada kejahatan dari aksi Duterte saat itu.
"Walang malisya 'yun, (tidak ada kejahatan)" kata perempuan tersebut yang diketahui bernama Bea Kim.
Ungkapan ini diketahui datang dari sebuah video yang diunggah oleh Philippine National Agency di akun Facebook-nya pada Senin (4/6/2018).
"Iyung kiss, parang twist lang iyun, pampakilig sa mga audience. Walang ibig sabihin iyun, promis. Sa kaniya, sa akin, walang ibig sabihin," tambahnya.
(Tidak ada kejahatan. Ciuman itu hanya sebuah kejutan untuk membuat penonton semakin ramai. Ciuman itu tidak berarti apa-apa. Bagi saya dan bagi dia).
"“There was no malice in the President’s kiss.” Thus, said Bea Kim, the Filipina resident of South Korea who was kissed by President Rodrigo R. Duterte on stage, in a gathering of more or less 3,000 Filipinos in Seoul on June 4.
#DuterteKorea2018" tulis Philippine News Agency pada keterangan videonya.