Presiden Korsel: Perjanjian Singapura Antara Trump-Kim Akan Akhiri Perang Dingin
Moon telah membuat upaya-upaya besar dan memainkan peran penengah untuk membawa perang dingin kembali ke dialog.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memuji hasil pertemuan puncak nan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Utara Kim Jong-Un.
Menurut Presiden Moon, pertemuan Trump dan Kim sebagai "peristiwa bersejarah" yang mengakhiri konflik perang dingin kedua negara.
Baca: Siap-siap Rogoh Kocek Lebih Dalam, Indosat Naikkan Tarif Layanan Data
"Saya sampaikan secara tulus selamat dan menyambut kesuksesan pertemuan bersejarah," ujar Moon dalam sebuah pernyataan.
"12 Juni, perjanjian Pulau Sentosa akan dicatat sebagai peristiwa bersejarah yang telah membantu mengakhiri perang dingin," katanya.
Moon telah membuat upaya-upaya besar dan memainkan peran penengah untuk membawa perang dingin kembali ke dialog.
Dia memuji keberanian dan tekad Trump dan Kim untuk mengambil langkah berani menuju perubahan.
"Persetujuan tercapai hari ini, kami akan mengambil jalan baru yang maju," ujarnya.
"Perang dan konflik di masa lampau akan kita tinggalkan. Kita akan menulis sebuah bab baru tentang perdamaian dan kerja sama. Kita akan ada bersama-sama dengan Korea Utara sepanjang jalan," tambahnya.
Namun, Moon memperingatkan bahwa ini baru langkah awal dan mungkin akan ada banyak kesulitan menuju tekad baik tersebut.
"Tapi kita tidak akan pernah kembali ke masa lalu lagi dan tidak pernah menyerah pada perjalanan ini. Sejarah akan mencatat adanya orang-orang yang berani mengambil sikap dan bangkit untuk menghadapi tantangan ke depan," tambahnya.
Presiden Trump dan Kim Jong Un menandatangani dokumen yang belum diketahui isinya.
Namun dokumen itu digambarkan Trump sebagai hal yang sangat penting dan komprehensif, untuk menyimpulkan pertemuan mereka di Singapura.
Trump mengatakan dirinya benar-benar akan mengundang Kim ke Gedung Putih.