Surat Christoper Columbus yang Dicuri Dikembalikan ke Vatikan
penemuan terungkap usai sebuah investigasi dilakukan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat dan Vatikan
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Surat Christoper Columbus yang Dicuri Dikembalikan ke Vatikan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN - Salinan surat berumur 525 tahun milik Christoper Columbus yang dicuri dikembalikan ke Vatikan pada Minggu ini.
Dilansir dari VOA news, Minggu (17/6/2018), penemuan terungkap usai sebuah investigasi dilakukan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat dan Vatikan.
Baca: Dicuri, Amerika Serikat Kembalikan Salinan Surat Colombus Ke Vatikan
"Kami mengembalikan kepada pemiliknya yang sah," kata Duta Besar AS untuk Vatikan, Callista Gingrich, pada upacara di Perpustakaan Vatikan pada Kamis (14/6/2018) lalu.
Colombus menulis surat kepada raja dan ratu setelah menemukan "dunia baru'.
Dia mengambarkan apa yang ia temukan dan meminta uang untuk perjalanan lainnya.
Surat asli Columbus berbahas Spayol, namun telah disalin dalam terjemahan latin sebagai penyebaran berita penemuannya ke Istana Eropa dan Paris.
Salah satu huruf latin, yang disalin oleh Stephen Plannack pada 1943 dimasukan ke Perpustakaan Vatikan.
Surat itu dikenal sebagai Surat Columbus, memiliki delapan halaman, masing-masing sekitar 18,5 cm dengan 12 cm.
Di tahun 2011, seorang ahli naskah Amerika Serikat menerima naskah langka berupa Surat Columbus.
Setelah ditinjau, surat tersebut dinyatakan asli dan menyebut Surat Columbus yang berada di Perpustakaan Vatikan adalah palsu.
Alasannya, tanda jahitan pada surat itu tidak sama dengan yang ada di sampulnya.
Ahli yang tidak teridentifikasi tersebut kemudian menghubungi penyidik seni Keamanan Dalam Negeri, yang mulai bekerja dengan inspektur Vatikan dan ahli buku langka.
Mereka percaya bahwa telah ada seseorang mengambil surat asli dari sampulnya dari Perpustakaan Vatikan dan menggantinya dengan yang palsu.
Namun Uskup Agung Jean-Louis Brugues Kepala Pustakawan Vatikan berkata tidak mengetahui kejadian persis terjadi.
"Kami tidak tahu persis kapan subtansi itu terjadi. Kita mungkin tidak akan pernah tahu siapa si pemalsu itu," ujar Uskup Agung.
Terungkap Marino Massimo De Caro adalah pelakunya.
De caro menjualnya surat itu kepada seorang pedagang buku New York.
De caro telah terkenal sebagai "pencuri buku Italia".
Ia telah menjalani hukuman penjara 7 tahun di Italia karena mencuri 4000 buku dan manuskrip kuno dari perpustakaan Italia dan koleksi pribadi.
Kolektor David Parsons, membeli surat langka itu seharga $ 875.000 pada tahun 2004.
Baca: Imbas Rusuh, Papua Nugini Umumkan Keadaan Darurat
Setelah penyelidikan, pewarisnya setuju untuk mengembalikan Surat Columbus ke Perpustakaan Vatikan.
Surat Columbus kini disebutkan pejabat bernilai $ 1,2 juta.