Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Israel Tewaskan 40 Warga Palestina, Jenderal IDF Peringatkan Pembersihan Etnis

Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 40 warga Palestina, eks jenderal IDF peringatkan isu pembersihan etnis

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Serangan Israel Tewaskan 40 Warga Palestina, Jenderal IDF Peringatkan Pembersihan Etnis
AFP/OMAR AL-QATTAA
Warga Palestina mengantre untuk menerima jatah makanan di luar pusat distribusi di sebelah barat Kota Gaza, pada 25 November 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 40 warga Palestina pada malam hari dan pada hari Jumat (29/11/2024) di Jalur Gaza.

Sementara upaya untuk menghidupkan kembali perundingan gencatan senjata Gaza mendapat dorongan dengan para pejabat dari kelompok Palestina Hamas menuju Kairo untuk putaran perundingan baru.

Petugas medis mengatakan mereka telah menemukan 19 jasad warga Palestina yang terbunuh di wilayah utara Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsian lama di daerah kantong itu, dikutip dari Gulf Today.

Kemudian pada hari Jumat, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina di sebuah rumah di Beit Lahiya di Gaza utara, kata petugas medis.

Petugas medis menambahkan, korban tewas lainnya berada di wilayah utara dan selatan Jalur Gaza. Tidak ada pernyataan baru dari militer Israel pada hari Jumat, tetapi pada hari Kamis militer Israel mengatakan bahwa pasukannya terus "menyerang target teror sebagai bagian dari kegiatan operasional di Jalur Gaza".

Tank-tank Israel telah memasuki wilayah utara dan barat Nuseirat pada hari Kamis.

Mereka mundur dari wilayah utara pada hari Jumat tetapi tetap aktif di bagian barat kamp. Layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan tim tidak dapat menanggapi panggilan darurat dari warga yang terjebak di rumah mereka.

Berita Rekomendasi

Puluhan warga Palestina kembali pada hari Jumat ke daerah di mana tentara mundur untuk memeriksa kerusakan di rumah mereka.

Petugas medis dan keluarga menutupi mayat, termasuk mayat wanita, yang tergeletak di jalan dengan selimut atau kain kafan putih dan membawanya pergi dengan tandu.

"Maafkan aku, istriku, maafkan aku, Ibtissam-ku, maafkan aku, sayangku," seorang lelaki yang dirundung duka merintih sambil menangis di samping mayat istrinya yang terbaring di atas tandu di tanah.

Petugas medis mengatakan pesawat tak berawak Israel pada hari Jumat telah menewaskan Ahmed Al-Kahlout, kepala Unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, di tepi utara Jalur Gaza, tempat tentara telah beroperasi sejak awal Oktober.

Baca juga: Netanyahu: Gencatan Senjata di Gaza, Tapi Operasi Militer Berlanjut

Dihubungi oleh Reuters, militer Israel mengatakan tidak mengetahui adanya serangan yang terjadi di lokasi atau jangka waktu ini.

Rumah Sakit Kamal Adwan adalah satu dari tiga fasilitas medis di tepi utara Jalur Gaza yang kini nyaris tak berfungsi karena kekurangan pasokan medis, bahan bakar, dan makanan. Sebagian besar staf medisnya telah ditahan atau diusir oleh tentara Israel, kata pejabat kesehatan.

Layanan darurat sipil Palestina, Hamas, dan kantor berita resmi Palestina WAFA menyebutkan jumlah warga Palestina yang tewas dalam dua serangan Israel di Beit Lahiya dalam 24 jam terakhir mencapai 70 orang. Belum ada konfirmasi langsung mengenai angka tersebut dari kementerian kesehatan setempat.

Peringatan Mantan Menteri Netanyahu

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas