Najib Razak Beri Penjelasan Soal Uang, Tas-tas Mewah, dan Perhiasan
Ia juga menyatakan dia tidak tahu apa-apa tentang uang dari dana negara yang muncul di akun pribadinya
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, LANGKAWI - Mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak menjelaskan dia tidak seharusnya disalahkan atas skandal 1Malaysia Development Berhard (1MDB).
Ia juga menyatakan dia tidak tahu apa-apa tentang uang dari dana negara yang muncul di akun pribadinya, termasuk tas mewah dan perhiasan yang disita dari sejumlah properti terkait dirinya.
Najib memberikan penjelasannya dalam wawancara eksklusif dengan Reuters, seperti dilansir Kamis (21/6/2018).
Najib menegaskan bahwa dia tidak tahu apakah ratusan juta dolar yang bergerak melalui akun pribadinya adalah dari 1MDB.
Dia juga tidak mengetahui jika uang dari dana itu akhirnya dipergunakan dalam pencucian uang untuk memperoleh aset secara global, termasuk kapal pesiar, lukisan, permata dan real estat.
“Saya tidak menyadari pembelian ini. Ini dilakukan tanpa sepengetahuan saya. Saya tidak akan pernah mengizinkan dana 1MDB untuk digunakan untuk barang-barang ini. Saya sudah berada di pemerintahan begitu lama, saya tahu apa yang benar dan apa yang salah, ”kata Najib.
Lebih lanjut, Najib menyalahkan dewan direksi 1MDB dengan menyebut para pejabat 1MDB wajib memberitahu dirinya jika ada sesuatu yang salah.
Melihat kasus 1MDB, Investigator Malaysia mengatakan mereka percaya bahwa Najib dan istrinya Rosmah Mansor telah mengumpulkan kekayaan dan properti dalam jumlah besar dengan menggunakan dana dari dana negara.
Hampir 300 kotak tas desainer dan puluhan tas berisi uang dan perhiasan termasuk barang-barang yang diambil oleh polisi dalam penggerebekan di properti yang terkait dengan keluarga Najib.
Najib mengatakan bahwa penyitaan tas dan barang-barang mewah lainnya menciptakan persepsi negatif tetapi sebagian besar adalah hadiah yang diberikan kepada istri dan putrinya dan tidak ada masalah dengan 1MDB.
Dia juga mengatakan 114 juta ringgit yang ditemukan di rumah keluarganya di Kuala Lumpur adalah dana partai milik Organisasi Nasional Malaysia Bersatu, di mana ia menjadi presiden sampai ia mengundurkan diri tak lama setelah pemilihan. UMNO adalah bagian dari koalisi Barisan Nasional yang kalah dalam pemilihan.
Politisi berumur 64 tahun tersebut bertekad untuk tetap di Malaysia dan melawan hukuman itu.
“Tidak, aku tidak pernah punya rencana untuk pergi. Karena jika saya pergi, ada anggapan bersalah, ”katanya.
“Saya tidak bisa menjadi buronan selama sisa hidup saya. Saya ingin membersihkan nama saya," pungkas Najib.