Anwar Ibrahim Maafkan Perbuatan Najib Razak yang Sudah Menjebloskannya ke Penjara
"Sebab itu saya mengeluarkan pernyataan, pemenjaraan saya 3,5 tahun atas tindakan dan putusan Pak Najib, dan saya secara pribadi memaafkannya,"
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anwar Ibrahim secara pribadi telah memaafkan Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
Diketahui atas putusan Najib Razak, Anwar Ibrahim saat itu harus mendekam di balik jeruji besi selama 3,5 tahun lamanya.
"Sebab itu saya mengeluarkan pernyataan, pemenjaraan saya 3,5 tahun atas tindakan dan putusan Pak Najib, dan saya secara pribadi memaafkannya," ujar Anwar Ibrahim, di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).
Baca: Najib Razak Didakwa Soal Skandal Dana Miliaran Dollar 1MDB
Hal tersebut disampai Anwar untuk merespon penangkapan Najib Razak oleh petugas Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) terkait kasus korupsi IMDB.
"Saya adalah pendukung demokrasi dan kemurahan hukum, hukum itu tidak mengenal kedudukan seseorang mau besar atau kecil," ujar Anwar.
"Yang memutuskan masalah bersalah adalah bukan presiden atau perdana menteri, tetapi apa yang disebut new proses dan penegakan hukum yang adil, itu jaminan yang diberikan kepada Datuk Sri Najib, walaupun saya tidak dapat kesempatan itu," sambungnya.
Baca: Empat dakwaan terkait korupsi dilayangkan ke mantan PM Malaysia, Najib Razak
Menurut Anwar, Najib harus bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan kepada rakyat Malaysia.
"Tetapi soal merampok harta rakyat, menzalimi rakyat lain, itu bukan bidang kuasa saya. Pertuduhan atau dakwaan mencapai IMDB dan lain-lain itu beliau harus jawab di mahkamah bebas dan adil," ujar Anwar.
Anwar pun menyakini Najib akan mengikuti segala proses hukum dengan baik.
"Saya percaya beliau akan ikut penyelidikan satu prosos hukum yang adil dan rakyat akan menilai berdasarkan fakta dalam undang-undang," ujar Anwar.
Dalam kesempatan yang sama Anwar berharap kejadian yang dialami Najib dapat menjadi pelajaran bagi pemimpin-pemimpin politik dalam menjalankan pemerintahan.
Baca: Ditangkap, Najib Rajak Bakal Jadi Mantan PM Malaysia yang Diseret ke Pengadilan
"Pemimpin itu harus pikul amanah bukan hanya dengan keistimewaan menggunakan kuasa untuk merampok menunjukan sikap arogan dan angkuh luar biasa," ujar Anwar.
Diberitakan sebelumnya Najib Razak, ditangkap The Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setempat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.