Saat Lakoni Laga Final Piala Libya, Para Pemain Bola Tiarap Begitu Ada Suara Rentetan Tembakan
Hingga saat ini, perang masih terus terjadi di Libya. Namun hal itu tidak membuat kompetisi sepakbola di negara kaya minyak ini terhenti.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini, perang masih terus terjadi di Libya. Namun hal itu tidak membuat kompetisi sepakbola di negara kaya minyak ini terhenti.
Kompetisi sepakbola ini tetap berjalan di tengah perang yang berkecamuk.
Namun bermain sepakbola, sama berbahayanya dengan berada di garis depan medan peperangan.
Seperti saat laga finalPiala Libya antara Al-Ittihad dan Al-Helai yang digelar di Stadion Al-Khums pada Senin(16/7/2018) kemarin.
Dalam final tersebut, para pemain terpaksa tiarap di lapangan karena terdengar suara tembakan dari luar stadion.
Awalnya, pertandingan kedua tim berjalan aman dan lancar hingga menit ke -87.
Saat itu kedudukan kedua tim masih imbang 0-0.
Namun tak berselang lama, tiba-tiba terdengar suara tembakan senapan mesin tak jauh dari stadion.
Hal itu membuat para pemain ketakutan sehingga memilih untuk tiarap di tengah lapangan.
Sementara beberapa pemain memilih untuk berlari keluar lapangan menyelamatkan diri.
Setelah beberapa menit, suara tembakan menghilang dan kondisi kembali dinyatakan aman.
Selanjutnya para pemain kedua kesebelasan kembali memasuki lapangan dan melanjutkan pertandingan.
Akhirnya Al-Ittihad berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0 setelah melewati babak perpanjangan waktu.
Sebenarnya, Al-Ittihad mencetak gol ketiga menjelang laga berakhir. Namun, gol itu tidak disahkan karena pemain Al-Helal pergi meninggalkan lapangan sebagai bentuk protes atas kepemimpinan wasit.
Pekan lalu, Al-Ittihad memastikan diri melaju ke babak final setelah lawan mereka di semifinal Al-Ahli Tripoli mengundurkan diri dari laga yang digelar di kota Zawiya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menegangkan, Final Piala Libya Diwarnai Suara Tembakan ",