Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pompeo Sebut Para Pemimpin Iran seperti 'Mafia' dan 'Pria Suci Munafik'

Ia mengatakan akan mendukung warga Iran yang tidak senang dengan pemerintahan yang disebutnya macam 'mafia'.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pompeo Sebut Para Pemimpin Iran seperti 'Mafia' dan 'Pria Suci Munafik'
Times
Mike Pompeo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo melancarkan serangan verbal terhadap para pemimpin Iran.

Ia mengatakan akan mendukung warga Iran yang tidak senang dengan pemerintahan yang disebutnya macam 'mafia'.

Dilansir Straitstimes, Senin (23/7/2018), pernyataan itu Pompeo lontarkan saat berpidato di hadapan publik keturunan Iran-Amerika dalam acara Ronald Reagan Presidential Library di Simi Valley, California, Minggu (22/7/2018) lalu.

Pompeo menyebut presiden Iran Hassan Rouhani dan Menlu Iran Javad Zarif, yang bernegosiasi soal kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat dan lima negara lainnya sebagai "front men yang dipoles menjadi penipu internasional oleh para Ayatulloh."

Ayatulloh sendiri merupakan gelar tertinggi yang diberikan kepada ulama Syiah. Saat ini, pemimpin tertinggi di Iran adalah Ayatollah Ali Khamenei.

Pada Mei 2018, Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepatan dengan Iran menghentikan pengembangan senjata nuklir pada 2015 lalu.

Berita Rekomendasi

"Iran dijalankan oleh sesuatu yang lebih menyerupai mafia daripada sebuah pemerintahan," serang Pompeo.

"Para Ayatollah Iran adalah pria suci munafik yang nampaknya lebih peduli pada kekayaan daripada agama," imbuhnya.

Sementara itu, Rouhanni memperingatkan Trump agar tidak terus-menerus membuat kebijakan untuk bermusuhan dengan Iran.

"Perang dengan Iran adalah induk dari segala perang. Anda tidak berhak untuk menghasut bangsa Iran melawan keamanan dan kepentingan Iran," tegasnya pada Minggu (22/7/2018).

Trump pun langsung membalas penyataan itu dengan sebuah kecaman. Ia bahkan menuliskan cuitannya di Twiiter menggunakan huruf kapital untuk menunjukan kemurkaannya.

"JANGAN PERNAH MENGANCAM AMERIKA SERIKAT LAGI ATAU ANDA AKAN MENERIMA KONSEKUENSI YANG SETIMPAL YANG PERNAH ANDA DERITA SEBELUMNYA. KAMI BUKANLAH NEGARA YANG AKAN MENOLERANSI KATA-KATA GILA ANDA SOAL KEKERASAN DAN KEMATIAN. BERHATI-HATILAH!" tegas Trump di hari yang sama Rouhanni melontarkan pernyataan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas