Bom Bunuh Diri Terjadi Saat Pemilu Digelar di Pakistan, 31 Orang Tewas
Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PAKISTAN - Sebuah ledakan bom bunuh diri kembali terjadi di Pakistan pada Rabu (25/7/2018), di saat negara itu tengah menggelar pemilihan umum (Pemilu).
Dilaporkan Telegraph, setidaknya 31 orang tewas dan 35 lainnya terluka parah dalam serangan yang terjadi di dekat tempat pemungutan suara di Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan, Pakistan.
"Pelaku berusaha memasuki wilayah pemungutan suara. Ketika polisi meNghentikannya, dia langsung meledaKkan dirinya," seorang pejabat pemerintah setempat di Quetta, Hashim Ghilzai.
Dalam keterangan terpisah, kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Baca: Bunuh Diri, Pendiri FEMEN, Kelompok Sextremist Asal Ukraina, Tinggalkan Pesan Misterius
Sebelumnya, provinsi Baluchistan dilanda beberapa serangan serupa menjelang pemilu, termasuk serangan bunuh diri paling mematikan di Pakistan yang menewaskan 153 orang pada awal bulan ini. Ledakan itu juga diklaim oleh ISIS.
Pemerintah telah mengerahkan lebih dari 370.000 pasukan militer di seluruh Pakistan untuk memastikan keamanan saat Pemilu, didukung oleh tambahan 450.000 polisi.
Sementara itu, pesta rakyat di Pakistan masih berlangsung. Partai Liga Muslim Pakistan dari sayap kiri yang mengusung mantan Perdana Menteri (PM) Nawaz Sharif bersaing ketat dengan partai sayap kanan Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) yang mengusung tokoh yang disebut anti-korupsi, Imran Khan.
Sekitar 106 juta warga terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu Pakistan 2018.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.