Ratusan Orang Hilang Akibat Jebolnya Bendungan PLTA di Laos
"Kami akan melanjutkan upaya penyelamatan hari ini tetapi sangat sulit, kondisinya sangat sulit. Puluhan orang meningga dunia, angka bisa meningkat,"
Penulis: Ria anatasia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, VIENTIANE - Setidaknya 100 orang menghilang akibat jebolnya bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang sedang dibangun di wilayah tenggara Laos pada Senin (23/7/2018) malam.
Dilaporkan Laos News Agency, Selasa (24/7/2018), hujan deras menyebabkan dinding bendungan tak kuat menahan air dan akhirnya melepaskan 5 miliar meter kubik air yang menyapu ratusan rumah di enam pedesaan.
Baca: PM Inggris Sambut Kedatangan Tim Penyelamat 13 Remaja dan Pelatih yang Terjebak di Gua Thailand
Kantor berita itu menambahkan, setidaknya 6.600 orang kehilangan tempat tinggal mereka.
Puluhan orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya pun belum ditemukan.
Upaya pencarian digencarkan guna menemukan ratusan orang yang hilang.
Aparat Provinsi Attapeu telah mengerahkan sejumlah helikopter dan perahu untuk mencoba mengevakuasi penduduk desa yang terdampar.
Baca: Dilelang Rp 22,5 Juta, Kain Kiswah Suryadharma Ali Terjual Rp 450 Juta
Proses evakuasi dilakukan di Distrik San Sai, Provinsi Attapeu.
"Kami akan melanjutkan upaya penyelamatan hari ini tetapi sangat sulit, kondisinya sangat sulit. Puluhan orang meningga dunia, angka bisa meningkat," ujar seorang pejabat Attapeu saat dihubungi Reuters via telepon.
Bendungan itu bagian dari proyek PLTA Xe-Pian Xe-Namnoy yang melibatkan perusahaan-perusahaan Laos, Thailand, dan Korea Selatan.
Baca: KPK Sambut Novel Baswedan yang Akan Kembali Bekerja Berantas Korupsi
Perusahaan kontraktor asal Korea Selatan, SK Engineering dan Construction menjelaskan, telah mengirim tim krisis ke Laos dan membawa beberapa helikopter dari Thailand.
"Kami mengerahkan tim darurat dan berencana mengevakuasi warga desa dekat," kata juru bicara SK Engineering and Contruction.
Bendungan Xepian-Xe Nam Noy mulai dibangun pada 2013 dan rencananya mulai beroperasi pada 2019.
Jika proyek tersebut sudah selesai, pihak kontraktor mengatakan bendungan itu bisa menggerakkan PLTA yang menghasilkan 410 megawatt listrik.