Kata Terakhir Kaisar Jepang Akihito Dalam Peringatan 73 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Seperti masa lalu berkali kami sampaikan, penyesalan mendalam atas terjadinya perang
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Peringatan ke-73 berakhirnya perang dunia kedua di Tokyo kali ini merupakan yang terakhir oleh Kaisar Akihito (84) beserta Permaisuri Michiko (83) karena per 30 April 2019 sudah turun tahta digantikan putera mahkota anak sulungnya Naruhito (58).
"Seperti masa lalu berkali kami sampaikan, penyesalan mendalam atas terjadinya perang dan sangat berharap tidak ada lagi perang di dunia ini," papar Kaisar Akihito dalam pidatonya Rabu ini (15/8/2018).
Setelah melihat waktu-waktu perdamaian yang panjang, kita benar-benar menyesal secara mendalam akan terjadinya perang di masa lalu, dan hal ini merupakan ancaman bagi masa depan. Oleh karena itu janganlah sampai ada perang lagi nantinya, tambah Kaisar Jepang lebih lanjut.
Selain kata penyesalan mendalam, Kaisar Menekankan kata Masa Damai yang lama setelah Perang, sebagai kata-kata yang baru dan penekanan dalam pidato Kaisar kali ini.
Perjalanan memorial Kaisar selama ini memperingati berakhirnya perang dunia kedua bukan hanya dalam negeri seperti Okinawa, Hiroshima, Nagasaki, tetapi juga ke luar negeri seperti Saipan dan Palau, di mana banyak tentara Jepang bunuh diri tak mau menyerahkan diri pada saat perang berakhir dan Jepang kalah.
Sementara itu PM Jepang Shinzo Abe seperti jug atahun lalu beserta 19 menterinya, tahun ini tidak mengunjungi kuil Yasukuni, tetapi menitipkan rangkaian bunga dan pesan kepada penjaga kuil tersebut lewat penasehat khususnya Masahiko Shibayama yang anggota majelis rendah parlemen Jepang.
Meskipun menterinya tidak datang, sebanyak 50 politisi Jepang hadir ke kuil Yasukuni memperingati hari pahlawan Jepang siang ini (15/8/2018).