Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keajaiban, Anak Jepang 2 Tahun Hilang 3 Hari Akhirnya Ditemukan Muka Berlepotan Tanah

Yoshiki hilang di Suou Oshima perfektur Yamaguchi Minggu pagi jam 10.30 langsung dilaporkan ke polisi

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Keajaiban, Anak Jepang 2 Tahun Hilang 3 Hari Akhirnya Ditemukan Muka Berlepotan Tanah
Richard Susilo
Yoshiki Fujimoto (2) kiri saat ditemukan. Foto yang disebarkan polisi ke masyarakat. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Anak lelaki Jepang usia 2 tahun Yoshiki Fujimoto yang hilang karena kelalaian sang kakek selama 2 hari sejak Minggu siang, akhirnya ditemukan pagi ini oleh tenaga sukarela perfektur lain di daerah persawahan dekat Yosuzawa Uamanaka, dekat rumah ayah kakeknya.

"Yoshiki hilang di Suou Oshima Perfektur Yamaguchi Minggu pagi jam 10.30 langsung dilaporkan ke polisi yang segera mencarinya tetapi tak ketemu baik Minggu, Senin dan Selasa." papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (15/8/2018).

Pagi ini (15/8/2018) skeitar jam 6.30 waktu jepang ditemukan seorang pekerja sukarena dari perfektur lain.

Saat dipanggi nama Yoshiki di mana kamu? Langsung Yoshiki menjawab, Ini saya di sini." Langsung dijempat petugas sukarena tersbeut yang langsung memberitahu polisi dan ibunya langsung menggendongnya.

Yoshiki yang hidup sendiri selama 3 hari tampak mukanya berlumur tanah kotor.

Tempat ditemukan Yoshiki hari ini sebenarnya Senin dan Selasa telah diselidiki 350 pihak polisi tetapi tak menemuinya.

Berita Rekomendasi

"Memang ajaib anak usia 2 tahun tiga hari hilang bisa ditemukan dan ditemukan di tempat yang pernah dicari selama Senin dan Selasa tetapi tak ditemukan, aneh memang," tambahnya lagi.

Rikachan langsung dibawa ke rumah sakit diperiksa lebih lanjut di kota Yanai perfektur Yamaguchi serta dibantu dengan memberikan makanan lewat infus.

Dr. Yoshimo Takeno, dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa Rika chan terkena dehidrasi. Tapi kondisinya bagus.

"Kaget juga kesehatannya masih bagus dia di tengah ancaman lingkungan alam yang keras, panas terik sekitar 33 derajat Celcius dan tidak sedikit binatang buas seperti babi hutan berkeliaran di sana," tambah sang dokter.

Rencana Rika chan dirawat di rumah sakit beberapa hari untuk monitoring kesehatan lebih lanjut.

Awalnya sang kakek Yoshiki (Rika chan) dan kakak lelakinya bersama main pasir. Tapi kemudian Rika chan merasa kepanasan mau pulang dan kakeknya menyusuh pulang sendiri karena rumahnya dekat sekitar 100 meter saja.

Kakek dan adiknya tidak mengantarnya pulang dan mengira telah pulang smapai rumah. Setelah jam 10.30 disari hilang segera lapor ke polisi Minggu siang kemarin itu (12/8/2018).

Sebanyak 150 polisi pun mulai mencarinya. Termasuk ke laut, sungai atau jembatan siapa tahu jatuh ke sungai dan sebagainya.

Ibunya menangis sejadi-jadinya pagi ini (15/8/2018) setelah Rika chan memanggil nama "Mama" kepadanya dan ibunya segera menggendongnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas