Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Enggak Lazim, Miliarder Ini Jadikan Profesi Tukang Sampah sebagai Aktivitas Olahraga

Ia menghabiskan banyak waktunya untuk mengumpulkan kaleng dan botol bekas yang ditimbun di Toyota Camry-nya keluaran 1993.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Enggak Lazim, Miliarder Ini Jadikan Profesi Tukang Sampah sebagai Aktivitas Olahraga
New York Post / Gabriella Bass
Lisa Fiekowski menjadikan aktivitas mengumpulkan kaleng bekas sebagai olahraganya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kesan pertama saat melihat orang memunguti kaleng, botol bekas, pasti kita mengira ia seorang pemulung yang ekonominya sulit.

Kenyataan itu tidak dialami oleh Lisa Fiekowski, wanita 60 tahun asal New York City.

Ia menghabiskan banyak waktunya untuk mengumpulkan kaleng dan botol bekas yang ditimbun di Toyota Camry-nya keluaran 1993.

Eit, tapi bukan itu pekerjaan Lisa.

Lisa hanya menjadikan aktivitas itu sebagai hobi yang ia maksudkan untuk berolahraga.

Dikutip dari laman New York Post, Lisa adalah putri dari Kepala Kantor Departemen Analisis Pajak Departemen Keuangan, AS.

Sementara pekerjaan ibunya berkeliling dunia menegosiasikan kesepakatan perdagangan untuk Departemen Tenaga Kerja.

Berita Rekomendasi

Lisa sendiri memiliki gelar MBA dari University of Chicago. Ia bekerja sebagai analisis pemasaran dan pialang saham.

Sang suami, penghasilannya mencapai $180 ribu atau setara Rp2 M per tahun.

Lisa mulai berinvestasi pada real estate sejak tahun 80-an. Nilai propertinya mencapai $8 Juta (Rp117 M) di sekitar New York City, termasuk $1 Juta co-op di sebelah Prospect Park.

Baca: Kembali Melemah, Rupiah Sentuh Level Rp 14.680 per Dollar AS

Sudah selama satu dekade Lisa memiliki kegiatan yang tak lazim dilakukan orang berkecukupan ini, mengumpulkan sampah.

Lisa mengatakan hanya mengorbankan $20 - $30 di waktu yang sama karena menjalankan hobinya itu, tetapi yang paling adalah aktivitas itu membuat badannya tetap bugar dan sehat.

“Itu membuat saya tetap aktif. Saya berbicara dengan orang-orang di lingkungan. Saya kira orang-orang mengira saya pendaur ulang tetapi sebagian besar ini adalah aktivitas fisik," katanya.

"Keluarga saya menganggap semua ini mengerikan, tapi saya pikir itu sangat lucu," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas