TRIBUNNEWS.COM - Kisah seorang perempuan bernama Anna Anderson sempat menjadi sorotan dunia usai mengaku sebagai Putri Anastasia.

Tak tanggung-tanggung, anggapan bahwa ia seorang putri raja berlangsung selama 65 tahun hingga akhirnya terbongkar.

Kisah itu bermula saat dinasti yang memerintah Romanov jatuh, berakhir dengan kekerasan dan kekejaman pada 17 Juli 1918.

Tsar Nicholas II dari Rusia, istrinya (Tsarina Alexandra), dan kelima anaknya (Putri Olga, Putri Maria, Putri Tatiana, Putri Anastasia, dan Tsarevitch Alexei) secara brutal dieksekusi oleh regu tembak di ruang bawah tanah di Ekaterinburg.

Mayat mereka dikuburkan di dekat hutan, tetapi tidak lama terdengar kabar bahwa beberapa dari mereka bertahan hidup.

Anak perempuan paling muda, Anastasia dikabarkan berhasil lolos.

Tahun 1920, di Berlin, ada seorang wanita mencoba bunuh diri dengan melompat ke dalam sungai, namun dia berhasil diselamatkan oleh petugas polisi.

Wanita itu tidak memiliki dokumen identitas yang menjelaskan siapa dirinya.

Dua tahun berikutnya, wanita itu diberi nama Anna Anderson dan dia terkenal anti-sosial. Dia juga memiliki bekas luka aneh di tubuhnya.

Suatu hari seorang narapidana mengatakan bahwa wanita itu mirip Putri Anastasia.

Karena berita pers Eropa mengenai kasus aneh saudara-saudara Romanov, teman lama dan mantan pelayan Romanov mengunjungi wanita itu untuk mengkonfirmasi identitasnya.

Beberapa dari mereka yakin bahwa dia adalah Anastasia, namun ada pula yang mengatakan tidak.

Suatu hari, Anna Anderson dikunjungi mantan penjaga pribadi neneknya yang membawa foto keluarga Romanov dan memberinya daftar anak-anak perempuan Romanov.

Ketika Anderson meninggalkan rumah sakit, beberapa pendukung mengakui identitas Romanov-nya, sedang yang lain menolaknya dengan tegas.