Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Miris, Demi Selembar Pembalut Perempuan di Kenya Harus Jual Diri

Sebanyak 10 persen remaja putri mengaku melakukan seks transaksional untuk pembalut di Kenya barat

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Miris,  Demi Selembar Pembalut Perempuan di Kenya Harus Jual Diri
grid.id
Ilustrasi seks transaksional di Kenya 

Hanya 17,5% lembaga pendidikan memiliki air yang mengalir di dekat toilet serta fasilitas mencuci tangan dan sabun.

Kira-kira 30% dari sekolah sampel di Kenya menyediakan pembalut untuk siswa mereka tetapi dalam banyak kasus, pembalut hanya ditawarkan untuk keadaan darurat.

Seorang siswi lain bernama Agnes nasibnya lebih beruntung dari Judy.

Dia berhasil lari dari pengemudi boda-boda dan menolak berhubungan seks.

Sayangnya, teman-temannya kurang beruntung.

"Sebagian besar teman-teman saya menderita karena kurangnya pembalut," katanya.

"Artinya kebanyakan menyerah pada pengemudi boda-boda yang membuat mereka hamil. Ini mengarah pada kehamilan anak dan keluarga yang dipimpin oleh anak-anak."

Berita Rekomendasi

Satu dari sepuluh anak perempuan di Afrika akan hilang dari sekolah selama masa menstruasi karena tidak memiliki akses ke produk sanitasi, atau tidak ada toilet yang aman di sekolah.

Meski demikian, Kenya telah membuat kemajuan dalam masalah ini.

Melalui pemerintah, inisiatif UNICEF ​​dan mitra, sekitar 90.000 anak perempuan di 335 sekolah kini memiliki akses ke toilet yang aman dan higienis terkhusus untuk perempuan menstruasi. (*)

Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Miris! Demi Selembar Pembalut, Siswi di Kenya Melakukan Hubungan Intim

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas