Donald Trump Tiba-tiba Menghilang, Tinggalkan Dewan Keamanan PBB yang Ia Pimpin
Beberapa awak media pun berspekulasi bahwa kemungkinan Trump hanya sekadar pergi ke toilet dan akan segera kembali.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba meninggalkan sesi pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) yang ia pimpin, sebelum agenda penting tersebut berakhir.
Ia meninggalkan Utusan AS untuk PBB Nikki Haley mengambil tanggung jawabnya atas pertemuan itu, dan memicu spekulasi tentang dimana keberadaannya.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (27/9/2018), menjelang Rabu sore kemarin waktu New York, setelah dua jam berpidato dan menyampaikan deklarasinya, Trump meninggalkan ruang Dewan Keamanan.
Ia membiarkan Haley mengambil alih posisinya dalam pertemuan itu.
Kepergiannya berlangsung selama pidato yang disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Ethiopia.
Beberapa awak media pun berspekulasi bahwa kemungkinan Trump hanya sekadar pergi ke toilet dan akan segera kembali.
Namun saat Ethiopia memberikan giliran pidato kepada Kazakhstan, Trump masih belum kembali.
Baca: Pengamat: Meski Sudah Dapat Dukungan Keluarga Gus Dur, Jokowi-Maruf Belum Tentu Menang
Seandainya ia tetap berada di ruang DK PBB, tentunya ia akan mendengar pujian dari Menlu Kazakhstan Kairat Abdrakhmanov terkait pertemuan Trump dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di Singapura pada awal tahun ini.
Kazakhstan selesai, giliran Swedia menyampaikan pidatonya, namun Trump masih belum kembali.
Haley pun akhirnya menunda sesi tersebut karena ketidakhadiran 'bosnya' itu.
Ada spekulasi yang muncul bahwa Trump mungkin keluar dari DK PBB, satu jam sebelum ia benar-benar pergi, yakni saat Presiden Bolivia Evo Morales menyampaikan pidatonya.
"Tidak ada sikap AS yang pro terhadap penegakkan demokrasi, Amerika Serikat tidak peduli tentang Hak Asasi Manusia ataupun keadilan," kata Morales saat mengakhiri sambutannya.
"Terima kasih, Pak Presiden," jawab Trump.
Namun tidak diketahui apakah itu merupakan bentuk pernyataan sopan Trump, atau justru mengabaikan terjemahan bahasa selama berlangsungnya pertemuan DK PBB.