PKS Sambangi Koalisi Pakatan Harapan Malaysia, Ini Tujuannya
PH berhasil menggeser partai koalisi Barisan Nasional (BN) yang sudah 60 tahun berkuasa di Malaysia
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus mengamati perkembangan umat dari masa ke masa, baik yang terjadi di Indonesia maupun internasional .
Partai yang perduli terhadap penegakan "good governance” dan isu isu keadilan sosial pada umumnya.
Belum lama ini pengurus PKS melakukan lawatan ke beberapa partai yang tergabung dalam koalisi Pakatan Harapan (PH) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 6- 7 September lalu.
Dipilihnya PH bukan tanpa sebab, menurut Farouk Abdullah Alwyni MA, MBA. Head. Foreign Service and Public Diplomacy Bureau, yang merupakan ketua rombongan, PH memiliki kesamaan visi dengan PKS yakni perduli dengan kebutuhan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan mempunyai pemihakan kepada masyarakat banyak.
Disamping tentunya elemen terkait penegakan Islam sebagai Rahmatan LilAlamiin dalam konteks masyarakat plural, selain itu, prestasi PH memang dinilai gemilang.
Seperti diketahui PH berhasil menggeser partai koalisi Barisan Nasional (BN) yang sudah 60 tahun berkuasa di Malaysia.
Pada Rabu (9/5/2018) menjadi hari paling kelabu bagi koalisi BN, lantaran kalah dalam Pemilihan Umum.
Dalam Pemilu yang digelar koalisi partai sayap kanan dan tengah itu meraih 79 dari 222 kursi parlemen.
Baca: Tak Boleh ikuti Jejak Malaysia, Timnas U-16 Indonesia Wajib Mewaspadai Australia
Mereka dikalahkan oleh koalisi oposisi. Pakaian Harapan (PH). yang memenangkan 122 kursi parlemen.
Banyak pengamat menilai Kema BN, Najib Razak, tidak kuasa menahan gemuruh suara rakyat yang menginginkan adanya perubahan.
Karena itu, PKS merasa perlu membangun jaringan dengan PH. Gayung pun bersambut.
Selaku ketua delegasi, FAA menjelaskan bahwa penemuan berjalan hangat dan mendapat respon yang sangat positif.
Di dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Parti Keadilan Rakyat (PKR), Dato' Saifuddin Nasution bin Ismail yang juga adalah Menteri Perdagangan, yang diadakan di Kementerian Perdagangan Malaysia itu, Farouk menyampaikan harapannya agar tali silaturahim, sinergi dan juga hubungan antar kedua partai dapat berjalan mulus. langgeng dan akrab.
“Selain itu, dengan membangun komunikasi yang baik dengan panai-partai yang tergabung dalam PH, maka akan membantu kita juga untuk menyuarakan berbagai persoalan yang di hadapi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kita, khususnya yang tidak mempunyai kejelasan status (irregular) agar tetap di perlakukan secara manusiawi,” ungkap FAA.