Sosok Saud Al Qahtani, Sutradara Pembunuhan Jamal Khashoggi, Sang Kepercayaan yang Kini Terbuang
Saud Al Qahtani diyakini menjadi sutradara pembunuhan Jamal Khashoggi. Dia disebut mengeksekusi perintah pembunuhan lewat Skype.
Penulis: Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, tak pelak menyeret nama Saud Al Qahtani,.
Dalam sebuah artikel di media Turki, Hurriyet Daily, Saud Al Qahtani, diyakini menjadi sutradara pembunuhan Jamal Khashoggi.
Pihak Turki meyakini, Saud Al Qahtani menginstruksikan pembunuhan Khashoggi lewat komunikasi jarak jauh, tepatnya lewat aplikasi Skype.
Baca: Penyebab Terbongkarnya Pembunuhan Jamal Khashoggi : Sepele, Agen Rahasia Saudi Lupa Ganti Sepatu
Siapa sebenarnya Saud Al Qahtani ?
Saud Al Qahtani sebenarnya merupakan satu dari sedikit orang kepercayaan Pangeran Muhammad bin Salman.
Tak banyak memang, orang-orang yang begitu dekat dengan Pangeran Muhammad bin Salman.
Bukti bahwa Saud Al Qahtani menjadi admin dari akun-akun media sosial Pangeran Muhammad bin Salman, sudah cukup sah menyebut Saud sebagai orang kepercayaan.
Al Qahtani juga memegang sejumlah kebijakan krusial Kerajaan Arab Saudi.
Dia diyakini juga menjadi otak penangkapan sejumlah tahanan politik kerajaan.
Tapi, terendusnya pembunuhan Jamal Khashoggi, membuat status Al Qahtani tak lagi aman.
Dari orang kepercayaan, dia kini diyakini menjadi tumbal elit Saudi.
Nasibnya bak jatuh dari langit.
Media pro pemerintah di Arab Saudi menyebut Kerajaan Saudi telah memecat Al Qahtani.
Dia dipecat bersama 4 pejabat lain, yang disebut tercatat sebagai anggota Tim 15, tim khusus yang ditugaskan membunuh Khashoggi.
Setia Sampai Mati
Pemecatan Saud Al Qahtani, menurut sejumlah media internasional, makin menunjukkan elit Saudi cuci tangan terkait adanya pembunuhan Khashoggi.
Tapi, meski sudah cuci tangan, peran sang pewaris tahta, yakni Pangeran Muhammad bin Salman, jelas masih menimbulkan tanda tanya.
Ya, ini karena di Saudi, sangat jarang terjadi, ada pegawai kerajaan yang berani melakukan sebuah misi krusial, tanpa adanya persetujuan dari pucuk pimpinan.
Saud Al Qahtani sendiri pernah menegaskan ia adalah seorang loyalis Kerajaan, yang tak akan berani bertindak tanpa persetujuan sang bos, tak lain, Pangeran Muhammad.
"Apa kau pikir aku ini melakukan sesuatu tanpa instruksi? Aku ini seorang karyawan, dan setia mengeksekusi setiap perintah dari tuanku Raja dan aku setia pada Sang Pangeran," tulis Qahtani di Twitter, beberapa waktu lalu.
Menurut Reuters, Qahtani tidak menanggapi permohonan wawancara.
Qahtani pun juga sudah mengubah bio di akun Twitternya yang awalnya bertuliskan : Penasehat Kerajaan.
Di Saudi, tak sedikit yang tak suka dengan Qahtani.
Dia disebut kerap menghalalkan segala cara, agar Kerajaan Saudi punya citra positif di masyarakat melalui pencitraan media.
Sukses mengemban tugas itu, karir Qahtani naik pesat.
Di media sosial, Qahtani kerap dibully dengan julukan Dalim.
Dalim adalah tokoh di cerita Arab, seorang babu rendahan yang karirnya tiba-tiba melejit.
Menurut klaim di Twitternya, Qahtani menempuh studi hukum, dan pernah menjabat sebgai kapten di Angkatan Udara Saudi.
Tulisan-tulisan Qahtani di blog, akhirnya membuat dia dipercaya menjalankan tim media elektronik yang tugasnya menyuarakan hal-hal positif soal kerajaan Saudi.
Kepala Anjing
Menurut orang dalam Kerajaan Saudi, yang menjadi 'sumber' Hurriyet Daily, Qahtani yang mempimpin langsung operasi pembunuhan Jamal Khashoggi.
Qahtani saat itu berada di sebuah ruangan, lalu menginstruksikan pembunuhan lewat aplikasi Skype.
Menurut sumber, sebelumnya, dia sempat berbicara kepada Khashoggi lewat telepon.
Al Qahtani disebut memaki Khashoggi.
Khashoggi sempat juga membalas, dengan juga memaki Qahtani.
Seorang agen rahasia Turki mengatakan, dari hasil penyelidikan, Qahtani sempat terekam mengucapkan instruksi pembunuhan Jamal Khashoggi.
"Bawakan aku kepala anjing itu," tulis media Turki, Hurriyet Daily.
Tidak jelas, apakah Qahtani menyaksikan semua adegan pembunuhan Khashoggi yang disebut dilakukan dengan brutal.
Menurut Hurriyet Daily, rekaman instruksi pembunuhan Khashoggi ini sudah disimpan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (*)