Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analis Asing Nilai Aneh Pilot Lion Air JT 610 Tidak Nyatakan Kondisi Darurat

David Soucie mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Analis Asing Nilai Aneh Pilot Lion Air JT 610 Tidak Nyatakan Kondisi Darurat
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 mengecek barang milik keluarganya yang ditemukan petugas di Posko Evakuasi Basarnas, Terminal JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018). Di hari ketiga proses evakuasi pasca kecelakaan pesawat Lion Air JT610, banyak keluarga korban yang mendatangi posko Basarnas untuk mengecek hasil temuan tim. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Inspektur Keselamatan Federal Aviation Administration, David Soucie mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Meskipun ia sendiri menilai ada beberapa hal yang janggal sebelum pesawat itu akhirnya jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Apa yang paling aneh bagi saya adalah kenyataan bahwa mereka (Pilot) tidak menyatakan keadaan darurat, mereka hanya mengatakan 'kami akan kembali'," kata Soucie, yang kini bekerja sebagai seorang Analis di CNN.

Dikutip dari laman CNN, Rabu (31/10/2018), ia menjelaskan bahwa pernyataan 'darurat' tentu saja akan memberikan prioritas bagi mereka untuk kembali ke bandara.

"Tapi ketika saya melihat lintasan pesawat setelah (hilang kontak) itu, pesawat melakukan penyelaman yang sangat curam, itu hal yang tidak biasa dari apa yang biasa mereka lakukan," jelas Soucie.

"Mereka (biasanya) akan mempertahankan ketinggian dan membuat belokan, kemudian kembali ke sana (titik itu),"

Baca: Meski Kecil Kemungkinan Bhavye Hidup, Keluarganya di India Tetap Berharap Ada Kabar Baik

Terkait kecelakaan penerbangan tersebut, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin pagi (29/10/2018), pukul 06.21 WIB dan dijadwalkan tiba di Pangkal Pinang pada 07.20 WIB.

Berita Rekomendasi

Waktu tempuh seharusnya hanya membutuhkan satu jam lewat 10 menit.

Namun pada pukul 06.33 WIB, pesawat itu pun hilang kontak 12 mil di atas wilayah Jakarta dan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Hingga kini tim Badan SAR Nasional (BASARNAS) dan sejumlah pihak terkait masih terus berupaya untuk megangkat puing serta mengevakuasi para korban.

Selain itu, pencarian black box juga menjadi fokus utama guna mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas