Tertekan Harus Cicil Utang Biaya Kuliah, Pria Ini Pilih Kabur ke Desa Terpencil
Merasa tertekan karena harus membayar pinjaman pelajar yang diterima, seorang warga Amerika Serikat (AS) memilih kabur ke sebuah desa terpencil
Editor: Sugiyarto
Haag menyatakan dia kini sudah tidak khawatir lagi bayang-bayang jatuh tempo pembayaran utang itu bakal menghantuinya.
"Ini seperti jika daun jatuh dari pohon dan tidak ada yang mendengarnya, apakah bisa saya mengatakan daun itu ada?" tanya Haag.
Dia mengaku bukan kewajiban membayar utang 20 ribu dolar AS yang membuatnya tertekan.
Namun ketidakmampuannya mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Selain itu bebannya untuk membayar cicilan 300 dollar AS setiap bulan ditambah dengan harus memenuhi kebutuhan harian membuatnya tersiksa.
Dia mengaku memutuskan tinggal di desa terpencil seperti Uchakkada memberikannya kesulitan.
Misalnya, toilet di sana hanya lubang. Meski begitu, dia mengaku cukup berbahagia dengan keputusannya.
"Di hari sebelumnya saya bisa melihat empat ekor gajah," tuturnya.
Pakar menuturkan melarikan diri dari pinjaman pelajar merupakan hal yang berisiko karena bisa membuat utang menjadi semakin besar. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.