Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemimpin Partai Buruh Bill Shorten Minta Morrison Membuang Jauh Ide Memindahkan Kedutaan Australia

Pemimpin Partai Buruh Australia, Bill Shorten meminta Morrison untuk meninggalkan dan membuang jauh ide untuk memindahkan kedutaan Australia.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pemimpin Partai Buruh Bill Shorten Minta Morrison Membuang Jauh Ide Memindahkan Kedutaan Australia
9news
Pemimpin Partai Buruh Australia, Bill Shorten. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Reaksi keras muncul dari banyak pejabat dan politisi Australia, menyusul wacana Perdana Menteri Scott Morrison untuk merelokasi Kedutaan Besar Australia di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Seperti imbauan yang disampaikan Pemimpin Partai Buruh Australia, Bill Shorten.

Ia telah meminta Morrison untuk meninggalkan dan membuang jauh ide untuk memindahkan kedutaan Australia.

"Itu adalah 'gelembung' pikiran seorang pria periklanan yang telah gagal," kata Shorten.

Morrison memang memiliki latar belakang dalam bidang pemasaran pariwisata New South Wales (NSW).

Dikutip dari laman 9news.com.au, Jumat (9/11/2018), protes Shorten terhadap wacana relokasi itu muncul di tengah laporan bahwa Indonesia akan menunda penandatanganan perjanjian perdagangan bebas hingga pemerintah Morrison menghentikan langkah apapun terkait wacana tersebut.

Berita Rekomendasi

Indonesia merupakan negara yang memiliki populasi mayoritas muslim terbesar di dunia, dan diketahui memang keberatan dengan pengumuman yang disampaikan oleh Morrison yang tengah mempertimbangkan wacana pemindahan kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Hal itu karena, pemerintah Indonesia sudah sejak lama mendukung kemerdekaan dan terbentuknya negara Palestina.

Baca: Risiko yang Akan Dihadapi Brazil Jika Pindahkan Kedubes di Israel

Pernyataan kontroversial Morrison itu keluar pada pekan terakhir kampanye Pemilu, apa yang dilihat sebagai upaya 'putus asa' demi menarik simpati komunitas Yahudi di Wentworth, yang memiliki banyak pemilih.

Shorten kembali menyampaikan kecamannya, bahkan mantan Perdana Menteri Australia sebelumnya, yakni Malcolm Turnbull juga menilai wacana itu adalah mimpi buruk bagi Australia.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison
Perdana Menteri Australia saat ini, Scott Morrison.

Termasuk mantan Perdana Menteri Australia lainnya, Kevin Rudd.

"Morrison, saatnya anda untuk melangkah, ini bukan ide yang bagus, para ahli mengatakan itu bukan ide yang bagus, Malcolm Turnbull juga mengatakan itu bukan ide yang bagus," tegas Shorten.

Selain itu, Shorten pun menyebut wacana relokasi sebagai ide iklan yang hanya dibuat untuk menarik perhatian para pemilih dalam masa kampanye Morrison.

"Morrison, jangan kacaukan hal ini dengan sikap keras kepala dalam kepemimpinan anda. (wacana) itu adalah 'ide iklan' yang dirancang hanya untuk membuat pemilih di Wentworth memberikan suara mereka (kepada anda)".

Ia kemudian menegaskan agar Morrison membuang jauh idenya itu, terlepas dari sikap politik Indonesia.

Menurutnya, wacana relokasi bukan merupakan 'ide bisnis' yang menguntungkan Australia.

"Buang ide itu, bukan karena Indonesia mengatakan bahwa itu ide yang buruk, tapi karena ide anda itu memang buruk, tidak perlu malu untuk mengatakan itu salah, mari kita kembali melakukan bisnis yang serius untuk membela Australia".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas