Hari Pertama KTT APEC 2018, Presiden Jokowi Hadiri Sejumlah Kegiatan
Acara kemudian langsung dirangkaikan dengan breakout session di mana para pemimpin negara berdiskusi di beberapa ruang kecil yang berbeda
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, PORT MORESBY - Selepas melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Kepulauan Solomon Rick Houenipwela, Presiden Joko Widodo melanjutkan kegiatan kunjungan kerjanya dengan menuju APEC Haus untuk menghadiri sejumlah kegiatan dalam rangkaian KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada Sabtu (17/11/2018).
Dalam keterangan Biro Pers Istana Kepresidenan, Presiden Jokowi Tiba di APEC Haus sekira pukul 15.30 WS dan langsung disambut oleh PM Papua Nugini Peter O'Neill.
Baca: Presiden Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan PM Kepulauan Solomon
Setelah bersalaman dan berfoto, Presiden Jokowi kemudian didampingi Menteri Pertanahan dan Tata Ruang (Menteri APEC) Justin Tkatchenko menuju ruang di mana para kepala negara/kepala pemerintahan berkumpul.
Setelah itu Presiden Jokowi beserta para kepala negara/kepala pemerintahan APEC berfoto bersama. Mereka juga tampak melambaikan tangan kepada para jurnalis yang mengabadikan momen ini.
Setelah sesi foto bersama, Presiden Jokowi kemudian menuju ABAC Meeting Room untuk menghadiri presentasi APEC Business Advisory Council (ABAC) kepada para kepala negara/kepala pemerintahan APEC.
Acara kemudian langsung dirangkaikan dengan breakout session di mana para pemimpin negara berdiskusi di beberapa ruang kecil yang berbeda.
Baca: Presiden Jokowi Tiba di Papua Nugini untuk Hadiri KTT APEC
Selama pertemuan yang berlangsung sekira satu jam tersebut, para delegasi yang mendampingi Presiden Jokowi turut menyaksikan dari viewing room.
Adapun para delegasi tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini Ronald J.P. Manik, Kepala Protokol Negara Andri Hadi, Direktur Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya, dan Staf Khusus Presiden Adita Irawati.