Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi India Tak Berani Ambil Jenazah WN Amerika yang Dipanah Suku Sentinel

John Allen Chau, seorang pria asal Amerika Serikat tewas dibunuh oleh sekelompok pemburu saat mengunjungi Pulau Sentinel Utara, India.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Polisi India Tak Berani Ambil Jenazah WN Amerika yang Dipanah Suku Sentinel
SURVIVAL INTERNATIONAL
Sejumlah gambar yang merujuk pada suku Sentinel yang nyaris punah di kepulauan Andaman dan Nikobar, India. 

TRIBUNNEWS.COM - John Allen Chau, seorang pria asal Amerika Serikat tewas dibunuh oleh sekelompok pemburu saat mengunjungi Pulau Sentinel Utara, India.

Pulau Sentinel Utara sendiri dihuni oleh Suku Sentinel yang memang tertutup dari peradaban.

John Allen Chau dibunuh minggu lalu dengan panah dan kemudian jenazahnya dikubur di pantai.

Baru-baru ini polisi India mengaku kesulitan untuk mengambil jenazah John Allen Chau yang masih berada dalam Pulau tersebut.

"Ini merupakan upaya yang sulit," kata direktur jenderal polisi di Kepulauan Andaman dan Nikobar, Dependera Pathak, seperti dikutip dari South Morning China Post.

Pihak polisi bahkan berkonsultasi pada antropolog, pakar suhu pedalaman dan akademisi untuk merencanakan cara terbaik mengambil jenazah Cahu.

Seperti yang dikutip Kompas.com dari AFP, polisi India sudah mencoba mendekati Pulau Sentinel dengan menggunakan helikopter dan kapal.

Berita Rekomendasi

Dengan bantuan helikopter dan kapal polisi mencoba untuk mengidentifikasi lokasi di mana John Allen Chau terbunuh.

Namun sayangnya usaha tersebut gagal.

Sampai saat ini sudah ada 7 orang yang ditangkap, termasuk 6 nelayan yang membantu John Allen Chau untuk masuk ke pulau tersebut.

"Mereka akan diinterogasi dari berbagai aspek kasus ini, termasuk urutan peristiwa, rute laut menuju pulau, lokasi korban turun dari kapal, lokasi insiden dan lokasi terakhir Chau terlihat," jelas Patgak.

Sebelumnya, nelayan melihat Suku Sentinel menguburkan jenazah John Allen Chau di pantai.

Sementara itu otoritas India bersikeras tidak dapat mengganggu suku atau habitat mereka di zona yang sangat sensitif. (*)

Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas