Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tragedi yang Mirip 'Surabaya Membara' Terjadi di India. 60 Orang Tewas Ditabrak Kereta

musibah ini terjadi karena kelalaian orang-orang yang berdiri di atas dan di dekat rel kereta api saat menyaksikan Dussehra Mela

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tragedi yang Mirip 'Surabaya Membara' Terjadi di India. 60 Orang Tewas Ditabrak Kereta
India Times
Kecelakaan kereta api saat masyarakat Amtisar, Punjab, merayakan ritual Dusshera 

TRIBUNNEWS.COM, PUNJAB - Kejadian Insiden tewasnya tiga orang pada saat pertunjukan drama kolosal "Surabaya Membara" di dekat Tugu Pahlawan dan Kantor Gubernur Jawa Timur, 9 November 2018 lalu cukup mengejutkan.

Peristiwa yang mirip baru saja terjadi di  Amritsar, India bahkan jauh lebih mengerikan lagi, Senin (19/11/2018) malam.

Seperti dilansir TribunBatam.id dari India Times, saat ratusan orang menonton perayaan Dusshera di atas rel kereta api, tiba-tiba sebuah kereta api datang dan menyapu mereka.

Enam puluh orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam peristiwa di negara bagian Punjab Joda Phatak itu.

Dusshera adalah ritual keagamaan Hindu yang juga dikenal dengan nama Vijayadashami, digelar di akhir hari besar Navratri setiap tahun.

Baca: Polisi India Tak Berani Ambil Jenazah WN Amerika yang Dipanah Suku Sentinel

Komisaris Utama Keselamatan Kereta Api mengatakan dalam laporan sementara, Kamis, bahwa kesalahan bukan pada pengelola kereta api.

"Setelah Komisi Keselamatan Kereta Api (CCRS) melakukan penyelidikan, musibah ini terjadi karena kelalaian orang-orang yang berdiri di atas dan di dekat rel kereta api saat menyaksikan Dussehra Mela, " kata otoritas kereta api SK Pathak.

Berita Rekomendasi

Menurut Pathak, lokasi termpat terjadinya kecelakaan tidak terlihat sampai kereta berada dalam jarak 200 meter karena rel kereta di kawasan itu melengkung seperti huruf S.

Masyarakat juga tidak mendengar atau melihat kereta api datang karena pada saat itu udara cdipenuhi oleh asap dari petasan dan pembakaran patung Ravana.

Kecepatan kereta api juga normal, maksimal 100 kilimeter/jam dan pada saat kecelakaan terjadi dalam kecepatan 82 km/jam.

Masinis tidak bisa menghentikan kereta secara mendadak karena ketika melakukan pengereman dalam kecepatan itu, kereta baru berhenti dalam jarak 389 meter.

Menurut laporan, ada 50 polisi hadir di tempat itu dan mereka telah berusaha untuk memindahkan orang-orang menjauh dari rel, namun tidak diindahkan.

CCRS juga menegaskan bahwa masinis tidak bersalah dalam hal ini karena lampu rambu kereta hijau.

CCRS malah menyalahkan pemerintahan setempat yang memberi izin warga menggelar pesta di lokasi yang berbahaya.

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas