Global Shinsei Indonesia Dapat Pasokan Dana Lagi 700.000 Dolar AS dari Bank Jepang
Untuk kedua kalinya di tahun 2018 ini PT Global Shinsei Indonesia (GSI) mendapat pasokan dana dari bank Jepang sebesar 700.000 dolar AS.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk kedua kalinya di tahun 2018 ini PT Global Shinsei Indonesia (GSI) mendapat pasokan dana dari bank Jepang sebesar 700.000 dolar AS.
"Juma (30/11/2018) melalui Bank Resona Perdania dana 700.000 dolar AS diberikan dari Bank Kerjasama Internasional Jepang (JBIC). Nantinya Resona akan menyalurkan ke GSI," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (1/12/2018).
GSI berkantor pusat Shinsei Kagaku Kougyo Co., Ltd. bermarkas di Perfektur Shiga.
Kantor pusat tersebut berdiri April 1963 dengan modal setor 30 juta yen dan saat ini jumlah karyawan mencapai 240 orang.
Sedangkan PT Global Shinsei Indonesia berlokasi di EJIP (East Jakarta Industrial Park Plot 5B-2, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat) dengan modal setor 2 juta dolar AS, berdiri bulan Desember 2011 dan diresmikan Januari 2012.
PT Bank Resona Perdania mendapatkan pinjaman dari JBIC berdasarkan jalur kredit investasi untuk mendukung pengembangan operasi bisnis berbagai industri Jepang di luar negeri termasuk para UKM (usaha kecil menengah).
Resona Bank merupakan bank Jepang yang didirikan di Osaka tanggal 15 Mei 1918.
Awalnya gabungan dari Bank Saitama, Bank Mitsui dan sebagainya, menjadi bank kelima terbesar di Jepang.
Sedangkan GSI merupakan produsen plastic injection molded yang juga menjualnya ke berbagai pasar di Indonesia dan luar negeri.
Dana yang diperoleh untuk pengembangan industri tersebut.
Sebelumnya, 8 Juni 2018 GSI juga sempat mendapatkan dana bantuan sebesar 1,5 juta dolar AS lewat Bank Shiga yang juga memperoleh dana dari JBIC dengan bunga sekitar 1 persen per tahun.
Bank Shiga belum memiliki cabang kantor bank di Indonesia, sehingga kini pinjaman dana kedua dilakukan lewat Resona Bank yang memiliki kantor cabang di Indonesia.
Sehingga lebih memudahkan pemasokan dana ke GSI yang berada di Indonesia.