Kasus Perompak Somalia Jadi Contoh Uni Eropa Ajak Kerja Sama Militer Indonesia
Vincent Guérend menjelaskan Uni Eropa memang sangat tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia, terutama dalam bidang keamanan dan pertahanan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
![Kasus Perompak Somalia Jadi Contoh Uni Eropa Ajak Kerja Sama Militer Indonesia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/duta-besar-uni-eropa-untuk-indonesia.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Guérend mengatakan selama ini pihaknya terus belajar dari kasus yang terkait dengan sistem keamanan dan pertahanan yang telah terjadi sejak berabad-abad lalu.
Dalam diskusi publik bertajuk 'Advancing EU-Indonesia Security and Defence Partnership', Vincent Guérend menjelaskan bahwa pendekatan yang berdasar pada aturan dinilai jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan pendekatan melalui agresi.
"Kami belajar dengan cara yang keras, sepanjang kesalahan yang dibuat pada abad XIX dan XX, bahwa pendekatan berbasis aturan, jauh lebih efektif dan lebih murah dibandingkan agresi, dominasi, dan penindasan," ujar Guérend, di Auditorium CSIS, Pakarti Centre Building, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).
Vincent Guérend menjelaskan bahwa Uni Eropa memang sangat tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia, terutama dalam bidang keamanan dan pertahanan.
Kerja sama itu mencakup aturan yang diberlakukan di kemaritiman hingga mekanisme internasional yang ia yakini bisa menyelesaikan semua gangguan keamanan yang ada.
"Tidak mengherankan jika Uni Eropa ingin mempromosikan pemerintahan yang baik berdasarkan aturan di laut, kebebasan navigasi, dan penghormatan terhadap hukum dan mekanisme internasional, itu bisa menyelesaikan perselisihan apa pun," jelas Guérend.
Contoh kasus yang ditangani Uni Eropa adalah pembajakan yang telah berhasil diperangi sesuai dengan apa yang diperintahkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Dalam operasi Atalanta pada 10 tahun lalu, Uni Eropa telah menyatakan dukungannya terhadap PBB melalui resolusi.
Uni Eropa telah menangani para perompak Somalia.
"Terkait pembajakan dan kebebasan navigasi, Uni Eropa membentuk misi maritim multinasional di bawah mandat PBB, untuk memerangi pembajakan di Teluk Aden, operasi Atalanta 10 tahun lalu," kata Guérend.
Guérend mengklaim misi tersebut berlangsung sukses dan ia optimistis bahwa aksi pembajakan bisa dihentikan di kawasan tersebut.
"Misi ini sangat sukses, anda akan tahu lebih banyak hari ini hingga ke suatu titik di mana pembajakan nyaris dihentikan di wilayah (Aden) ini," papar Guérend.
Oleh karena itu, ia menekankan kasus tersebut bisa menjadi pembelajaran awal bagi Indonesia dan Uni Eropa dalam melakukan kerja sama militer dan menggabungkan kekuatan pasukan yang dimiliki kedua belah pihak.
"Ini juga menjadi landasan pembelajaran yang baik untuk kerja sama militer dan interoperabilitas pasukan. Dan kami senang Angkatan Laut Indonesia berminat terhadap kerja sama ini," tegas Guérend.