PM Serbia Sebut Pembentukan Tentara di Kosovo Bisa Memprovokasi Intervensi Militer
Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabić mengatakan pembentukan tentara secara tetap di Kosovo, bisa memprovokasi intervensi militer.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEOGRAD - Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabić mengatakan pembentukan tentara secara tetap di Kosovo, bisa memprovokasi intervensi militer.
Pernyataan tersebut disampaikan Ana Brnabić pada Rabu kemarin.
Parlemen Kosovo yang memang didominasi etnik Kosovo, akan memberikan suara pada 14 Desember mendatang untuk mengubah kekuatan pertahanan bersenjata ringan yang memiliki 4.000 personel menjadi tentara reguler.
Meskipun proses perubahan itu membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (6/12/2018), para politisi Serbia menyampaikan tudingan mereka bahwa mempertahankan pasukan Kosovo dapat digunakan untuk mengusir minoritas Serbia yang ada di Kosovo.
Tuduhan tersebut langsung dibantah oleh para pemimpin Kosovo yang bergantung pada Uni Eropa dan dukungan Amerika Serikat (AS) dalam reformasi dan pengembangan senjata negara Balkan yang miskin.
Baca: Prancis Batalkan Rencana Kenaikan Pajak Bahan Bakar Pasca Protes Berujung Kerusuhan
"Saya berharap kita tidak akan pernah menggunakannya (tentara), namun saat ini merupakan salah satu pilihan yang terbaik untuk merundingkan di atas meja, karena kami tidak ingin menonton (peristiwa) pembersihan etnis," kata Brnabić kepada awak media di Beograd.
Sementara itu Pengamat Balkan mengatakan, tindakan apapun yang dilakukan pasukan Serbia yang berkekuatan 28.000 tentara untuk melawan Kosovo, sangat tidak mungkin.
Mengingat aspirasi Beograd terhadap hubungan Uni Eropa.
Baca: Suami Inneke Koesherawati Sewakan Bilik Asmara Lapas, Tarif Pakai Rp 650 Ribu
Seperti yang disampaikan oleh mantan Diplomat militer sekaligus anggota think tank Pusat Beorad untuk Kebijakan Luar Negeri, Milan Karagaca.
Pernyataan Brnabić juga dianggap bisa menjadi semacam SOP bagi para nasionalis Serbia.
"Klaim Brnabić, bertentangan dengan pernyataan Presiden Aleksandar Vucic baru-baru ini yang mengatakan bahwa mengirim pasukan (Serbia) ke Kosovo akan mengarah pada konflik langsung dengan NATO," kata Karagaca.