Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lelucon Kontroversial Presiden Duterte, Mengaku Pakai Marijuana untuk Hadapi KTT

Namun ia kemudian menegaskan bahwa pernyataannya itu hanya merupakan lelucon saja.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Lelucon Kontroversial Presiden Duterte, Mengaku Pakai Marijuana untuk Hadapi KTT
AFP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte 

 TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali melontarkan pernyataan kontroversialnya.

Kali ini ia mengaku telah menggunakan mariyuana untuk tetap terjaga dalam menghadapi pertemuan regional yang cukup melelahkan baginya.

Namun ia kemudian menegaskan bahwa pernyataannya itu hanya merupakan lelucon saja.

Dikutip dari laman news.com.au, Sabtu (15/12/2018), pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sebuah upacara penghargaan dimana dirinya juga membahas mengenai pengalamannya saat menghadiri pertemuan KTT yang digelar baru-baru ini di Singapura.

Selain itu, ia juga menjelaskan bagaimana dirinya bisa menghadapi panjangnya jadwal pertemuan yang sangat melelahkan itu.

Pria berusia 73 tahun tersebut mengatakan bahwa ia menggunakan marijuana untuk menjaga agar dirinya tetap terjaga selama digelarnya pertemuan ASEAN.

Sesaat kemudian ia pun menjelaskan kepada awak media bahwa dirinya hanya bergurau.

Berita Rekomendasi

"Itu adalah lelucon, tentu saja itu adalah lelucon, tapi tidak ada yang bisa menghentikan gaya (lelucon) saya ini,".

"Jika saya ingin bercanda, saya akan bercanda, sekarang, jika anda percaya maka anda bodoh," kata Duterte.

Duterte memang dikenal sebagai Presiden yang sangat anti terhadap peredaran narkoba di negaranya, bahkan kebijakannya pun sangat kontroversial karena disebut melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Kepolisian Filipina mengatakan lebih dari 4.800 tersangka telah terbunuh dalam operasi narkoba yang dimulai pada Juli 2016, sesaat setelah Duterte memimpin negara itu.

Kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) telah mengecam pembunuhan tersebut dan menyebut tindakan tersebut sebagai eksekusi di luar proses hukum.

Mereka juga menyebut penindakan itu dilakukan secara tidak adil karena hanya ditujukan kepada orang miskin, bukan para gembong dalam perdagangan gelap.

Pemimpin kontroversial satu ini terkenal karena sering membuat pernyataan spontan tanpa mempertimbangkan banyak hal.

Di masa lalu Duterte mengatakan dirinya mendukung legalisasi ganja untuk keperluan medis, namun kantornya kemudian menegaskan pada Mei lalu bahwa dirinya telah menarik ucapannya itu.

Kepemilikan ganja di Filipina dapat dihukum kurungan penjara dan denda yang berat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas