Kota Lanfang di Cina Utara Melarang Penggunaan dan Penjualan Atribut Natal
Jelang perayaan Natal sebuah kota di Cina Utara bernama Langfang justru bersih dari atribut natal.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang perayaan Natal sebuah kota di Cina Utara bernama Langfang justru bersih dari atribut natal.
Tidak hanya di ruang publik, toko-toko di lanfang juga tidak menjual kaus kaki merah, kepala rusa, Pohon Natal, Santa Claus, lampu kerlap-kerlip dan berbagai ikon natal lainnya.
Seperti diberitakan Telegraph, tidak adanya atribut natal itu karena pemerintah kota Langfang melarang menggunakan dekorasi natal agar kota tersebut tetap bersih untuk meraih predikat sebagai kota bergengsi.
Kota yang akan mendapatkan penghargaan sebagai kota bergensi itu akan diumukan 2019 mendatang dan penghargaan diberikan setiap tiga tahun sekali.
Baca: Meriahkan Natal, kebun binatang Rusia sewakan rusa kutub
Poin-poin yang menjadi penilaian penghargaan kota bergensi itu adalah pembangunan sosial, ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan layanan publik.
Kemudian selama periode natal ini akan ada petugas yang akan melakukan inspeksi untuk memastikan tidak ada ornamen natal di ruang publik dan pemantauan kegiatan keagamaan.
Para kritikus pun memperingatkan pemerintah kota Lanfang bahwa pelarangan tersebut melarang kebebasan berbicara dan beragama.
Pelarangan atribut natal di Langfang itu terjadi seiring pembatasan kebebasan berbicara dan beragama yang semakin ketat di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping.
Tercatat sejak September 2018 lalu ada tiga gereja independen telah ditutup sebagai bagian dari kampanye untuk membatasi identitas agama dan etnis, sambil mempromosikan nasionalisme.