Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Kini Miliki Teknologi Siluman di Kapal Cepatnya

Melalui pernyataan tersebut, Iran juga menegaskan ingin mengakhiri keberadaan Kapal Induk AS di Teluk.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Iran Kini Miliki Teknologi Siluman di Kapal Cepatnya
RT.com
Kapal perang Iran 

Laporan Reporter Kontan, Noverius Laoli 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON -  Pengawal Revolusi Iran berencana meningkatkan kemampuan kapal cepat mereka di Teluk dengan menggunakan teknologi siluman agar dapat menghindari radar dan peluncur rudal.

Pernyataan ini dilakukan saat hubungan Teheran dan Washington kembali memanas terkait perlintasan kapal pengangkut minyak di Teluk Persia pasca Amerika Serikat (AS) kembali menerapkan sanksi pada Iran yang memukul penjualan minyak Negeri Para Mullah tersebut.

Melalui pernyataan tersebut, Iran juga menegaskan ingin mengakhiri keberadaan Kapal Induk AS di Teluk.

Pada pekan lalu, kapal perang AS USS John C Stennis memasuki perairan Teluk dan dibanyangi oleh kapal-kapal cepat Pengawal Revolusi. Secara berkala, kapal-kapal Pengawal Revolusi kerap berkonfrontasi dengan kapal militer AS di Teluk, meski dalam beberapa bulan terakhir tercatat menurun.

"Kami berusaha meningkatkan kelincahan kapal cepat pengawal dan melengkapinya dengan teknologi siluman untuk menunjang operasional kapal-kapal tersebut," ujar Kepala Angkatan Laut Pengawal Revolusi Alireza Tangsiri, seperti dikutip Reuters dari kantor berita IRNA, Senin (1/1/2018).

Baca: Kim Jong Un Ancam Batalkan Komitmen Denuklirisasi Jika Donald Trump Ngotot Jatuhkan Sanksi ke Korut

Tangsiri menjelaskan, pihaknya akan melengkapi kapal-kapal cepat tersebut dengan rudal baru dan kecepatannya akan mencapai 80 knot.   

Baca: Letjen Doni Monardo Sempat Disebut-sebut Akan Dilantik, Siapakah Dia?

Berita Rekomendasi

Sejauh ini, Iran mengklaim mampu mengembangkan teknologi silumannya sendiri untuk jet tempur dan kapal perang. Namun protopie yang telah diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir sebagian  masih mendapat cemoohan dari para ahli pertahanan.

Pengawasl Revolusi pada minggu lalu juga meluncurkan simulasi perang di Teluk, tempat sepertiga transit minyak dunia. Iran mengingatkan, pasukannya siap menanggapi tindakan AS yang dinilai bermusuhan.

Baca: Sederet Fakta Anggota Brimob Tewas Dibacok di Jalan, Polri Ingatkan Jangan Ada Balas Dendam

Bahkan, acaman secara tidak langsung juga ditujukanke pada sekutu-sekutu AS di kawasan salah satunya Arab Saudi.

"Musuh regional Iran harus tahu bahwa di samping doktrin pasifis, Iran memiliki kekuatan militer yang kuat yang siap melindungi integritas wilayah Iran dan meminta pertanggungjawaban negara-negara yang menyokong kehadiran AS di Teluk," ujar Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.

Perang kata-kata AS-Iran meningkat sejak Presiden AS Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir kekuatan dunia dengan Iran pada Mei lalu dan emnerapkan kembalki sanksi pada sektor perbanakn dan energi Iran.

Terkait hal itu, Iran berang dan mengingatkan bila tidak dapat menjual minyaknya kareana tekanan AS, maka tidak akan ada negara regional lain yang diizinkan melakukannya dan mengancam memblokir Selat Hormuz di Teluk.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas