Kesaksian Ghosn di Pengadilan Jepang: Saya Tak Bersalah, Penahanan Ini Tak Adil
Mantan bos Nissan Jepang, Carlos Ghosn (64) tetap mengaku tak bersalah. Dia menganggap penahanannya tidak adail.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan bos Nissan Jepang, Carlos Ghosn (64) tetap mengaku tak bersalah dan tak ada pengaruh kegiatannya dengan perusahaan Nissan tempatnya bekerja.
Ghosn bahkan menganggap penahanannya tidak adil.
"Saya bekerja 20 tahun di Nissan kini ditahan secara tidak adil. Saya tidak bersalah," kata Ghosn dalam bahasa Inggris saat memberikan kesaksian pertama kali di Pengadilan Jepang berupa dengar pendapat.
Selama ini menurut Masaru Wakasa, pengacara Jepang, kejadian ini baru pertama kali bagi pengadilan Jepang.
"Selama ini tak pernah ada dengar pendapat (hearing) saja di pengadilan resmi yang diberikan kepada orang asing atau orang Jepang. Ini kasus yang khusus, jadi mungkin baru dibuat dan muncul kali ini," kata Wakasa.
Rencana dengar pendapat 10 menit dari jam 10.30 akhirnya berlanjut 50 menit hingga jam 11.20 waktu Jepang, Selasa (8/1/2019) baru selesai.
Baca: Hasyim dan Dewi Ditemukan Tewas di dalam Kamar Hotel yang Terkunci, di Tubuhnya Ada Luka Tembak
Yuichi Tada, hakim pengadilan mengungkapkan ada risiko kabur ke luar negeri karena kehidupannya di luar Jepang, ada risiko menghilangkan bukti-bukti dan pertimbangan lain sehingga menjadi penyebab penahanan Ghosn diperpanjang.
"Saya bekerja dengan yang terbaik di Nissan dan nyata-nyata mempromosikan Nissan dengan baik sehingga bangkit kembali," papar Ghosn.
Ghosn terlihat semakin kurus, berat tubuhnya berkurang 10 kilogram jika dibandingkan saat pertama kali tampil di muka umum sejak penahanan 19 November 2018 lalu.
Baca: Bule Penampar Petugas Imigrasi Ngurah Rai Marah-marah Usai Dituntut Setahun Penjara
Jumlah kursi umum untuk mendengarkan kesaksian Ghosn hanya 14 kursi saja, tetapi yang antre sampai 1120 orang.
Media dilarang memasuki persidangan dan diminta di luar termasuk Tribunnews.com.
"Ghosn membela diri sendiri dan menyatakan dirinya hebat bisa selamatkan Nissan dan sebagainya. Hanya memuji diri saja tidak melihat kasusnya yang berdampak saat yang sama dia korupsi ternyata mem-PHK-kan ribuan orang di masa lalu. Sangat mengesalkan sekali," kata seorang pengunjung warga Jepang yang ikut dalam sidang dan tak mau diungkapkan identitasnya.