Polisi Jepang Sudah Menangkap 19 WNI Pembuat dan Penyebar Kartu Identitas Palsu
Kasus penyebaran identitas palsu kini marak terjadi di Jepang. Tidak hanya dilakukan oleh warga Jepang, tetapi kini merambah kepada warga asing.
Editor: Dewi Agustina
Pembuatan kartu ZC palsu termasuk SIM palsu dan lainnya dibuat di Jepang.
"Dulunya dibuat di China tetapi kini banyak yang dibuat di Jepang. Namun tetap saja tak bisa menyamakan aslinya karena kartu ZC tersebut memiliki beberapa titik pengamanan sekitar 7 tempat. Tapi tak bisa kami ungkapkan karena nantinya bisa jadi penyempurnaan para pemalsu," jelasnya.
Yang pasti tidak ada kartu identitas Jepang yang dijual, kecuali proses sendiri di kantor imigrasi atau di kantor wali kota setempat atau di kantor polisi untuk SIM.
"Tidak ada di tempat lain," kata dia.
Paling banyak warga yang ditangkap sebagai pemalsu dan pembeli atau pengedar kartu palsu adalah warga China dengan jumlah 21 orang untuk pengedar besar.
Lalu warga Vietnam dengan jumlah 8 orang untuk pengedar kartu palsu yang besar.
Orang Jepang sendiri hanya 2 orang sebagai pengedar besar kartu palsu.
"Jadi tolong hati-hati bukan berarti kartu ZC dapatkan dari orang Jepang begitu saja. Kita sendiri yang harus mengurus ZC bukan menerima begitu saja dari orang lain. Karena saat menerima ZC dari petugas pemerintah pasti kita sendiri (honin) akan interview singkat secara langsung. Itulah ZC asli yang harus diterima langsung dari petugas pemerintah Jepang," jelasnya.
Dia berharap jangan ada lagi WNI atau warga asing lain yang melakukan penjualan kartu-kartu palsu di Jepang karena hukumannya sangat berat dan membuat jelek nama Indonesia secara tidak langsung.
Bagi WNI yang terkait ingin bekerja di Jepang atau pun sedang bekerja di Jepang bisa ikut berdiskusi di FB (https://www.facebook.com/groups/kerjadijepang/) gratis.