Pengakuan Mantan Tahanan Uighur: Kekerasan Fisik Hingga Pelecehan Seksual Terjadi
Ketika ada di ruangan itu, mereka dipakaikan baju hitam-hitam dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sehingga tidak bisa melihat
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Wartawan : Apakah selain mengalami kekerasan, ada pelecehan seksual juga?
Gulbakhar Cililova : Iya ada, semua bentuk ketidakakhlakan mereka dilakukan kepada para tahanan. Selain penyiksaan,
mereka juga mendapat pelecahan seksual.
Ia sering melihat orang dengan siksaan. Darah mengalir dari kepalanya dan sebagainya. Kesehariannya dalam ruangan berukuran 7 x 3 x 6 meter (panjang x lebar x tinggi), tanpa jendela dan ventilasi.
Hanya ada satu pintu dan semua sejak pukul 5 sampe pukul 10 malam itu, wajib berbaris rapi menghadap ke arah dinding yang di atasnya ada TV dan CCTV yang mengawasi mereka 24 jam.
Semua kegiatan seharian penuh dilakukan disana, baik itu buang hajat kecil maupun besar. Nahasnya, pembuangan hajat ada di dalam ruangan itu di bawah layar tv seperti tempat wudhu dengan keran.
Dalam kondisi tangan dan kaki diborgol dan tidak boleh bergerak, ke kanan atau ke kiri, karna kalau bergerak sedikit saja, mereka dianggap sedang ibadah, dan itu akan diberi hukuman.
Wartawan : Tayangan apa yang ada di Televisi tersebut?
Gulbakhar Cililova : TV program China, propaganda komunis China untuk mereka tonton setiap hari dan menggunakan Bahasa Cina, berisi info-info tentang komunis China. Di sini mereka diwajibkan bersumpah, mengatakan terima kasih, berharap dan hanya memohon kepada Presiden China. Dan jika tidak menuruti apa yang disuruh mereka, maka akan mendapat siksaan.
Ketika tidur mereka harus berjaga malam, untuk tidur 2 jam 2 jam bergantian. Karena ruangan yang sempit dan diisi 40-45 orang. Jadi tidurnya 2 jam 20 orang, 2 jam 25 orang yang lain, begitu terus bergantian. Total per orangan hanya bisa tidur 4 jam.
Wartawan : Bagaimana anda mendapatkan asupan makanan?
Gulbakhar Cililova : Setiap hari diberi makanan, kuah sayur seukuran gelas belimbing dengan roti yang besarnya hanya sekepal tangan, 3 kali sehari, tidak ada makanan lain. Tidak peduli kelaparan, selama sebulan di sana, berat badannya langsung turun 20 kilogram.
3 hari sebelum keluar dari tahanan, ia dimanjakan, diinapkan di hotel, badannya dipakaikan cream agar tidak terlihat adanya penyiksaan, rambutnya yang sudah memutih diwarnai kembali, didandani supaya lebih segar dan tampak muda, supaya tidak terlihat penyiksaan dan kezoliman yang ada pada dirinya.
Secara mata telanjang ia tidak pernah melihat, adanya pelecehan seksual, karena orang yang terkena pelecehan akan dibawa keluar semua.
Sebenarnya mereka tidak boleh menceritakan apapun, sekembalinya dari luar. Tapi ia pernah mendengar bahwa seorang perempuan bernama, Arzuhul, dan wanita ini mengaku pernah dilakukan pelecehan seksual.