Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kementerian Pertahanan Jepang Protes Ketidakjujuran Korea Selatan terkait Penguncian Rudal STIR-180

Kementerian Pertahanan Jepang memprotes keras Korea Selatan yang dianggap tidak jujur dan tidak terbuka terkait penguncian rudal Fire-control Radar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kementerian Pertahanan Jepang Protes Ketidakjujuran Korea Selatan terkait Penguncian Rudal STIR-180
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Fire-control Radar?STIR-180 milik kapal laut militer Korea Selatan yang mengunci target rudal kapal terbang patroli laut Jepang dari satuan bela diri laur (MSDF) Jepang tipe P-1 tanggal 20 Desember 2018. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Pertahanan Jepang memprotes keras Korea Selatan (ROK) yang dianggap tidak jujur dan tidak terbuka terkait penguncian rudal Fire-control Radar (STIR-180) kapal laut militer Korsel kepada pesawat P-1 milik pengawal pantai Jepang, pasukan bela diri laut Jepang (MSDF) 20 Desember 2018.

"Mengenai insiden kapal angkatan laut ROK yang mengarahkan radar pengontrol ke sebuah pesawat patroli MSDF, Kementerian Pertahanan (MOD) telah memutuskan untuk secara terbuka mengungkapkan pernyataan akhir MOD yang merangkum fakta objektif Jepang," papar sumber Tribunnews.com, Selasa (22/1/2019).

Menurutnya ROK dalam pertemuan di Singapura baru-baru ini tidak jujur dan tidak terbuka.

"MOD sekali lagi sangat memprotes iradiasi radar kontrol api penghancur yang dilakukan kapal ROK, dan sangat mendesak ROK untuk menerima bahwa insiden ini terjadi dan melakukan langkah-langkah menyeluruh untuk mencegah terulangnya kembali," ungkap pernyataan itu.

Baca: Terjepit Mobil Pengangkut Sampah saat Bekerja, Pemagang Indonesia Meninggal di Jepang

Pada saat yang sama, ROK menolak untuk melakukan penentuan fakta secara objektif dan netral berdasarkan prinsip timbal balik.

"Dengan demikian tidak mungkin bahwa kebenaran akan diperjelas bahkan jika pertemuan tingkat kerja akan dilanjutkan, MOD menganggap bahwa sulit untuk terus mengadakan konsultasi dengan ROK mengenai masalah ini," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu MOD berharap bahwa pengumuman terakhir kali ini mengenai kasus tersebut akan mengarah pada pencegahan insiden serupa di masa mendatang.

"Kami akan terus melakukan upaya yang tulus menuju kerja sama pertahanan Jepang-ROK dan Jepang-ROK-AS yang berkesinambungan," ujarnya.

Kejadian tersebut menurutnya sangat disayangkan karena dalam pertemuan di Singapura pun ROK tidak bisa terbuka dan tidak jujur dalam mengungkapkan fakta yang ada di lapangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas