Sederet Fakta Pembunuhan Bocah 3 Tahun Asal Indonesia di Malaysia: Bercak Darah Hingga Motif Pelaku
Sepasang suami istri di Malaysia diduga melakukan pembunuhan terhadap bocah berusia 3 tahun asal Indonesia.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, LANGKAWI - Sepasang suami istri di Malaysia diduga melakukan pembunuhan terhadap bocah berusia 3 tahun asal Indonesia.
Sebelum kasus tersebut mencuat, bocah bernama Nur Aisyah Aleya Abdullah tersebut dilaporkan hilang, Minggu (3/3/2019).
Tiga hari kemudian, tepatnya, Rabu (6/3/2019) bocah tersebut ditemukan hanya tinggal tengkorak, potongan gigi, dan gumpalan rambut.
Meskipun hasil penelitian forensik belum diumumkan oleh polisi, namun potongan tubuh itu diyakini bagian tubuh Aisyah.
Baca: Hasto Bawa Kopi Khas Aceh Selatan Sebagai Oleh-oleh untuk Maruf Amin
Soalnya, potongan tubuh yang tercerai-berai dalam jarak 200 hingga 500 meter di tengah hutan itu ditemukan anjing pelacak atau K-9.
Potongan tubuh itu ditemukan dalam pencarian sepanjang Rabu hingga Kamis (7/3/2019) pagi.
Potongan tubuh Nur Aisyah Aleya Abdullah ditemukan setelah dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 3 Maret lalu.
Polisi sempat menyebarkan poster Nur Aisyah untuk meminta bantuan warga mencari gadis itu.
Baca: Lowongan Pekerjaan Sebagai Algojo Hukuman Mati yang Diumumkan Pemerintah Sri Lanka Banyak Peminat
Dilansir TribunBatam.id dari Harian Metro, mayat Nur Aisyah ditemukan di dalam hutan Gunung Raya, Langkawi.
Kepala kepolisian Langkawi, Mohd Iqbal Ibrahim mengatakan, polisi menahan pasangan suami istri, Ramlan Abdul Rashid (37) dan Wan Rosalina Wan Jusoh (40) di rumah mereka di Ampang, Kamis (7/3/2019) sore.
Keduanya diduga sebagai pelaku pembunuhan Nur Aisyah (3).
Motif pembunuhan Nur Aisyah ini masih misterius karena diduga berkaitan dengan hubungan ibunya, Rosmaliah dengan Ramlan dan istrinya, Rosalina.
Berikut fakta-fakta pembunuhan Nur Aisyah yang dirangkum TribunBatam.id dari sejumlah media Malaysia:
1. Tinggal bersama Ramlan
Rosmaliah Samo (31) ibu Nur Aisyah mengatakan bahwa pernah tinggal bersama keluarga Ramlan dan Roslinah.
Rosmaliah dan Ramlan berkenalan empat bulan lalu dan mewmbawanya tinggal di rumah dinas istrinya yang bekerja sebagai perawat di RS Langkawi.
"Istrinya pernah bilang bahwa suaminya pernah membawa wanita lain tinggal bersama mereka sehingga saya akhirnya mau tinggal," katanya.
Baca: Pria di Singapura Ancam Mantan Pacarnya dengan Pisau Akibat Menolak Lakukan Hubungan Suami Istri
Rosmaliah berkata, awalnya hubungan mereka baik-baik saja, namun istrinya kemudian cemburu padanya sehingga ia akhirnya meninggalkan rumah itu pada 7 Januari lalu.
Atas saran suami-istri itu, ia kemudian menitipkan Nur Aisyah di rumah tersebut sementara ia bekerja di sebuah restoran di Pantai Cenang.
Rosmaliah tinggal di mess yang disediakan restoran sehingga tidak mungkin membawa anak.
Saat menjenguk anaknya pada 22 Februari lalu, pasangan suami-istri itu mengatakan kepadanya bahwa anaknya sudah diserahkan kepada orang lain.
“Ramlan kemudian datang ke asrama tempat saya dan memberitahu bahwa anak saya sehat dan akan dibawa bertemu dengannya dalam waktu dekat," kata Rosmaliah kepada Berita Harian.
“Pada 28 Februari lalu, Ramlan dan istrinya datang dan membujuk kembali untuk tinggal bersama mereka, tetapi saya enggan kerana mereka tidak mau memberitahu di mana anak saya berada,” katanya.
2. Nur Aisyah Sudah Meninggal
Pada saat itu, sebenarnya Nur Aisyah sudah meninggal karena menurut keterangan polisi, Nur Aisyah dihabisi pada 16 Februari lalu.
Lalu kenapa Ramlan dan Roslina kembali membujuk Rosmaliah tinggal di rumahnya?
Ini juga belum terjawab, tetapi bisa jadi ada niat untuk membunuh sang ibu karena kematian Nur Aisyah tidak akan mungkin ditutupi selamanya.
Alasan lain Rosmaliah tidak mau tinggal karena keluarga Ramlan tifak cocok dengannya.
Ramlan, kata dia, pernah beberapa kali menampar Nur Asyiah di depan matanya.
Baca: Minum Racun Tikus, Pria Pembunuh Istri Sendiri di Lubuklinggau Digendong Saat Diserahkan ke Polisi
Selain itu, seluruh badan anaknya juga pernah ada kesan lebam dan kesan disundut api rokok.
“Ketika tinggal bersamanya di kuarters (rumah dinas) itu, saya cuba untuk melarikan diri tetapi lelaki itu menghalangi dan mengunci pintu rumah."
Rosmaliah ragu istri Ramlan terlibat dalam pembunuhan ini karena Roslina berwatak baik dan juga pernah menjadi korban kekerasan suaminya.
3. Rumah kosong
Pada tanggal 28 Februari, Rosmaliah kembali mendatangi rumah keluarga Ramlan, namun rumah itu sudah kosong.
Begitu juga saat ia mendatangi rumah dinas itu keesokan harinya, ia tak menjumpai siapapun di runah tersebut.
Karena curiga, Rosmaliah akhirnya melaporkan kehilangan anak ke polisi, Minggu (3/3/2019) malam.
Ia tidak tahu dimana anaknya dan keluarga Ramlan dan belum tahu bahwa anaknya sudah menjadi mayat.
Bahkan, sampai saat ini pun ia masih berharap anaknya masih hidup meskipun beberapa petunjuk telah mengindikasikan anaknya meninggal.
Meskipun kehilangan anak itu sudah sejak pertengahan Februari, namun Rosmaliah kemudian melaporkan kehilangan anak kepada polisi, Minggu (3/3/2019) atau dua minggu kemudian.
4. Bercak darah di selimut
Polisi langsung mengumumkan kehilangan Nur Aisyah ke publik melalui selebaran dan media sosial.
Polisi mulai curiga ada yang aneh dengan pasangan sumi istri Ramlan dan Roslinah yang tiba-tiba menghilang dari rumah dinas.
Petunjuk awal pun ditemukan di rumah dinas, yakni bercak darah di selimut tebal.
Polisi pun akhirnya mengembangkan penyelidikan dan melakukan pencarian.
Anjing pelacak pun dikerahkan untuk menyisir radius 500 meter di sekitar hutan dekat rumah sakit.
5. Temukan tengkorak
Pada Rabu (5/3/2019) sore menjelang malam, polisi menemukan tengkorak di sebuah danau kering di dalam hutan Jalan Gunung Raya, sekitar 500 meter dari rumah dinas tempat pelaku tinggal.
Kamis pagi, polisi kembali menemukan dua potong gigi dan gumpalan rambut anak, 200 meter dari lokasi penemuan pertama.
Penemuan setelah polisi mengerahkan K-9 atau anjing pelacak jenis German Sheffard.
Polis menduga, tubuh Nur Aisyah sudah dimakan oleh binatang liar karena kawasan hutan itu banyak ditemukian biawak.
6. Ramlan dan Roslinah ditangkap
Ramlan dan Rosalina (beberapa media menyebutnya Roslinah) dijemput di kediaman mereka di wilayah Ampang, Kamis (7/3/2019) pagi, pukul 09.10 waktu setempat, untuk membantu penyelidikan.
Berita Harian melaporkan, pasangan suami-istri ini ditahan selama tujuh hari untuk proses penyidikan.
Informasi sementara, Nur Aisyah Aleya Abdullah dipercayai dibunuh sepasang suami isteri ini pada 16 Februari lalu, namun belum diketahu bagaimana ia dihabisi oleh Ramlan.
7. Kenapa Nur Asyiah Dibunuh?
Hingga saat ini, polisi belum mengungkapkan motif Nur Asyiah dibunuh serta bagaimana bocah itu dihabisi oleh pasangan sumi-istri ini.
Pengakuan Ramlan kepada polisi, Nur Asyiah meninggal karena penyakit ayan, namun Rosmaliah membantahnya.
ia mengatakan, anaknya tidak punya penyakit ayan seperti yang dituduhkan Ramlan.
Polisi juga meragukan pernyataan itu karena pasangan suami istri itu menyembunyikan kematian dang bocah serta jasadnya juga ditemukan di hutan.
Penulis: Alfian Zainal
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul 7 Fakta Tewasnya Bocah 3 Tahun Asal Indonesia. Ibu Dituduh Selingkuh, Kenapa Nur Aisyah Jadi Korban?