Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasokan Listrik di Caracas Berangsur Pulih Usai Pemadaman Massive di Venezuela

Pasokan listrik secara bertahap mulai dipulihkan pada beberapa daerah di ibu kota Venezuela, Caracas.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pasokan Listrik di Caracas Berangsur Pulih Usai Pemadaman Massive di Venezuela
Sputnik News
Pemerintahan Venezuela sebut Perang Energi Amerika Serikat menjadi dalang pemadaman listrik pada 21 dari 23 negara bagian Venezuela. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, CARACAS - Pasokan listrik secara bertahap mulai dipulihkan pada beberapa daerah di ibu kota Venezuela, Caracas.

Hal itu menyusul pemadaman listrik besar-besaran yang melanda negara tersebut.

Pada Jumat lalu, sekira pukul 21.00 waktu Venezuela, listrik memang telah kembali dipulihkan dan memasok ke distrik pusat Altagracia Caracas, wilayah tenggara Colinas De Santa Monica, distrik La Florida Utara dan daerah Caricuao serta Catia Barat.

Namun demikian, kegagalan pasokan listrik untuk sementara masih dialami daerah lainnya hingga saat ini.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (10/3/2019), pemadaman listrik memang telah melanda Venezuela sejak Kamis lalu saat pemasok listrik nasional Corpoelec melaporkan terkait adanya dugaan tindakan 'sabotase' pada Pembangkit Listrik Tenaga Air utama Guri.

Mayoritas distrik di ibu kota Venezuela, Caracas, saat ini telah dibiarkan menjalani aktivitas tanpa listrik untuk hari kedua. Bahkan tidak ada prasyarat untuk situasi normal.
Mayoritas distrik di ibu kota Venezuela, Caracas, saat ini telah dibiarkan menjalani aktivitas tanpa listrik untuk hari kedua. Bahkan tidak ada prasyarat untuk situasi normal. (Sputnik News)

Media setempat melaporkan pemadaman tersebut terjadi pada mayoritas wilayah, yakni 21 dari 23 negara bagian Venezuela.

BERITA REKOMENDASI

Menanggapi hal tersebut, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyalahkan Amerika Serikat (AS) karena mengobarkan perang energi listrik melawan negaranya.

Dituding seperti itu, pemerintah AS pun langsung menyampaikan bantahannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas