Penembakan Brutal Jemaah Salat Jumat di Selandia Baru, PBNU Kecam Pernyataan Senator Fraser Anning
Sekretaris Jenderal PBNU A Helmy Faishal Zaini menegaskan pernyataan Fraser Anning sangat tendensius dan tidak mendasar sama sekali.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan pernyataan tegas terkait pernyataan senator Selandia Baru, Fraser Anning, yang menyatakan bahwa penyebab serangan terhadap dua masjid di Christchurch, Selandia Baru adalah program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru.
Sekretaris Jenderal PBNU A Helmy Faishal Zaini menegaskan pernyataan Fraser Anning sangat tendensius dan tidak mendasar sama sekali. Helmy menilai pernyataan senator asal negara bagian Queensland tersebut tidak berdasarkan fakta dan sangat rasis.
"PBNU mengecam dan mengutuk pernyataan Anning. Tidak sepantasnya seorang tokoh publik dan pejabat pemerintahan mengeluarkan statemen yang dapat memecah belah. Pernyataan Anning telah menggoreskan luka yang sangat dalam bagi umat Islam. PBNU mendesak Anning untuk mencabut pernyataan itu dan meminta maaf secara terbuka," kata Helmy dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com pada Minggu (17/3/2019).
Baca: Kesaksikan Imam Masjid Al Noor dan Linwood tentang Aksi Penembakan Brutal di Kota Christchurch
Namun PBNU meminta kepada umat Islam tidak terprovokasi dan tetap berpikir jernih sehingga tidak terpancing melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
"PBNU mendorong pemerintah Indonesia untuk menyampaikan protes keras kepada yang bersangkutan sebagai bagian dari tanggung jawab diplomatik," kata Helmy.