Tetangga Sebut Brenton Tarrant Pelaku Penembakan di Christchurch Sebagai 'Orang Aneh'
Tetangga dan rekan pelaku pembantaian di Christchurch menggambarkan Brenton Tarrant sebagai 'orang aneh' dan memiliki emosi yang mudah 'meledak'.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CHRISTCHURCH - Tetangga dan rekan pelaku pembantaian yang dilakukan di dua masjid di Christchurch menggambarkan Brenton Tarrant sebagai 'orang aneh' dan memiliki emosi yang mudah 'meledak'.
Sembilan hari sebelum Brenton Tarrant diduga melakukan penembakan di kota yang berada di South Island Selandia Baru itu, ia telah menyerahkan rumah yang selama ini ia sewa di kawasan Dunedin.
Seorang perempuan yang enggan disebutkan namanya, mengkonfirmasi bahwa kekasihnya baru saja melihat properti tahun 1940-an yang memiliki dua kamar tidur seharga 280 dolar AS per minggu, yang ditinggalkan Brenton Tarrant.
Namun ia lebih memilih untuk melihat rumah lainnya yang jauh lebih rapi dibanding rumah sewaan Brenton Tarrant yang terletak di pinggir Kota Dunedin, Teluk Andersons.
Dikutip dari laman nzherald.co.nz, Minggu (17/3/2019), beberapa tetangga Brenton Tarrant, mengatakan bahwa laki-laki itu terlihat agak 'kekar' dalam beberapa bulan terakhir.
"Ia lelaki kecil yang kekar, tapi anda sekarang bisa melihat dia lebih kekar, ia memang sering pergi ke gym," kata seorang tetangganya.
Baca: Kisah Abdul Aziz Rela Tinggalkan 4 Anaknya di Masjid Demi Mengalihkan Perhatian Teroris Brenton
Sementara itu seorang Manager Hotel Dunedin yang mengenal sosok Brenton Tarrant, mengatakan bahwa laki-laki kelahiran Australia itu telah memiliki otot-otot kekar dalam dua bulan pertama pada tahun ini.
Ia juga menyebut Brenton Tarrant tampak berbeda dari biasanya, "saya khawatir padanya".
"Saya membuntuti dia beberapa kali di lorong supermarket dan saya merasa ada sesuatu yang janggal darinya".
"Ia tidak melakukan apapun yang aneh tapi saya khawatir, menurut saya kebiasaan Brenton Tarrant agak tidak lazim".
Terkait rumah yang disewa pemuda berusia 28 tahun itu, pada 6 Maret, setelah iklan real estate ditayangkan, sebuah rumah lelang dibuka untuk penawaran terhadap rumah Brenton Tarrant.
Properti tersebut dibagi menjadi dua flat, terdiri dari kamar tidur kecil dan terdapat kebun-kebun yang kini kosong.
Tetangga selama ini menganggap BrentonTarrant sebagai pemuda pendiam yang bisa menjaga dirinya sendiri.
Brenton Tarrant selama ini tinggal di salah satu bungalo yang memiliki dapur sederhana yang terletak di Somerville Road.
Rumah Brenton Tarrant pun kini berada di bawah pengawasan kepolisian Christchurch.
Letaknya tepat berada di sudut Every Street yang terkenal di Selandia Baru.
Hal itu karena kasus pembantaian yang dilakukan terhadap anggota keluarga Bain pada 1994 silam.