Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Pria tewas Diserang Burung Kasuari Peliharaannya, Kenali Pemicu Serangan Burung Besar Ini

Marvin Hajos, diketehui diserang setelah terjatuh di dekat burung kasuari peliharaanya. Ia kemudian tewas setelah dirawat intensif di rumah sakit

Editor: Imam Saputro
zoom-in Seorang Pria tewas Diserang Burung Kasuari Peliharaannya, Kenali Pemicu Serangan Burung Besar Ini
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Diserahkan BKSDA: Seekor burung Kasuari (Casuarius casuarius) yang berada di rumah dinas Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo diserahkan pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam Jateng di Puri Gedeh, jalan Gubernur Budiono, Kota Semarang, Jateng, Rabu (6/11/2013). Satu burung Kasuari dan tiga burung Kakak Tua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang dipelihara sejak 2002 ini diserahkan ke balai konservasi untuk dikembalikan ke habitat semula. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNPALU.COM - Banyak jenis binatang eksotik yang dijadikan peliharaan, satu di antaranya adalah burung kasuari.

Namun, burung eksotis yang besar dan tidak bisa terbang tersebut bisa berbahaya.

Dikutip dari laman This is Insider, seorang pria di Florida, AS tewas diserang burung kasuari peliharaannya pada Jumat (12/4/2019) lalu.

Pria tersebut, Marvin Hajos, diserang setelah terjatuh di dekat burung kasuarinya.

Polisi pun dipanggil ke rumahnya di Florida bagian utara, tempat Marvin memeliharanya dan mendapati pria tersebut terluka parah.

Marvin Hajos dibawa ke rumah sakit, tetapi akhirnya meninggal dunia akibat luka parah dari serangan burung kasuari.

Burung kasuari adalah burung asli Australia dan Papua Nugini, serta merupakan burung terbesar kedua di dunia setelah burung unta, menurut San Diego Zoo.

Berita Rekomendasi

Burung kasuari dapat tumbuh hingga 5,6 kaki atau sekitar 1,7 meter dan betinanya dapat mencapai berat 167 pon atau 75,7 kilogram.

Selain itu, burung kasuari juga memiliki cakar mirip belati di setiap kakinya yang panjangnya dapat mencapai hingga empat inci.

Hal inilah yang memungkinkan mereka untuk mencabik predator atau ancaman lain dengan cara menendang.

Halaman selanjutnya

Sumber: Tribun Palu
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas