Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologis Teror Bom di Sri Lanka: Serangan Mematikan di 8 Titik yang Menewaskan 290 Orang

Enam ledakan pertama terjadi dalam waktu 20 menit, dua ledakan lainnya menyusul beberapa jam kemudian.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kronologis Teror Bom di Sri Lanka: Serangan Mematikan di 8 Titik yang Menewaskan 290 Orang
(Ishara S Kodikara/AFP)
Personel keamanan Sri Lanka berjalan diantara mayat-mayat yang terkena ledakan di gereja St Anthony's Shrine, setelah ledakan menghancurkan bangunan yang terletak di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, SRI LANKA - Rentetan ledakan bom di Sri Lanka yang menewaskan sedikitnya 290 orang, terjadi dalam waktu nyaris bersamaan sepanjang Minggu (21/4/2019) waktu setempat.

Enam ledakan pertama terjadi dalam waktu 20 menit, dua ledakan lainnya menyusul beberapa jam kemudian.

Berikut kronologis serangan bom mematikan pada Minggu (21/4/2019) waktu setempat:

Pukul 08.45 waktu setempat atau 09.45 WIB:
Ledakan terjadi secara bersamaan di dua hotel dan dua gereja. Ledakan di dua gereja itu terjadi saat digelarnya kebaktian Paskah yang dihadiri banyak jemaat.

Ledakan awalnya terjadi di Hotel Shangri La Colombo. Ledakan juga terjadi di Gereja St Anthony di Kochikade, Kotahena, Colombo.

Ledakan juga mengguncang Gereja St Sebastian di Negombo, berjarak 35 kilometer sebelah utara Colombo. Ledakan mengguncang Hotel Kingsbury Colombo.

Pukul 08.50 waktu setempat:
Ledakan terjadi di Hotel Cinnamon Grand di Colombo.

Ambulans terlihat di depan gereja St Anthony's Shrine pasca terjadinya ledakan bom di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019).
Ambulans terlihat di depan gereja St Anthony's Shrine pasca terjadinya ledakan bom di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). (AFP)
Berita Rekomendasi

Pukul 09.05 waktu setempat
Ledakan terjadi di Gereja Katolik Roma Zion di Batticaloa, yang berjarak 315 kilometer dari Colombo.

Pukul 11.30 waktu setempat
Perdana Menteri (PM) Sri Lanja, Ranil Rickremesinghe menggelar rapat Dewan Keamanan Darurat membahas situasi terkini.

Pukul 11.40 waktu setempat
Pemerintah Sri Lanka mengumumkan penutupan seluruh sekolah di negara tersebut selama dua hari ke depan.

Pukul 12.15 waktu setempat
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengimbau seluruh warga untuk tetap tenang.

Pukul 13.45 waktu setempat
Ledakan terjadi di Hotel New Tropical Inn di Dehiwela, dekat kebun binatang nasional.

Minggu Paskah, Ledakan Bom Terjadi di Tiga Gereja dan Tiga Hotel di Sri Lanka
Minggu Paskah, Ledakan Bom Terjadi di Tiga Gereja dan Tiga Hotel di Sri Lanka (Dynamite News)

Ledakan ini merupakan ledakan ketujuh yang terjadi sepanjang Minggu (21/4/2019) waktu setempat.

Pukul 14.15 waktu setempat
Ledakan terjadi di sebuah rumah di wilayah Dematagoda, Colombo saat dilakukan penggerebekan oleh Kepolisian Sri Lanka.

Ledakan yang diyakini bom bunuh diri ini merupakan ledakan kedelapan. Dilaporkan sedikitnya tiga polisi tewas dalam ledakan tersebut.

Pukul 14.20 waktu setempat
Otoritas Sri Lanka menutup kebun binatang nasional di Dehiwala.

Pukul 14.30 waktu setempat
Pemerintah Sri Lanka memblokir jaringan media sosial dan layanan chat, seperti Facebook dan
WhatsApp di negara tersebut.

Pukul 14.45 waktu setempat
Pemerintah Sri Lanka menetapkan pemberlakuan jam malam secara nasional, hingga waktu yang belum ditentukan.

Pasca Ledakan Bom Beruntun, Pemerintah Sri Lanka Tetapkan Jam Malam
Pasca Ledakan Bom Beruntun, Pemerintah Sri Lanka Tetapkan Jam Malam (Al Jazeera)

Pukul 16.00 waktu setempat
Seluruh layanan transportasi di Sri Lanka dihentikan sementara.

Pukul 16.30 waktu setempat
Pemerintah Sri Lanka mengumumkan penutupan seluruh universitas nasional untuk jangka waktu yang belum ditentukan.

Pukul 17.00 waktu setempat
Rapat khusus kabinet Sri Lanka digelar, dengan dipimpin PM Wickremesinghe.

Pukul 17.20 waktu setempat
Kepolisian Sri Lanka mengumumkan jumlah korban tewas bertambah menjadi 207 orang dan korban luka mencapai 450 orang.

Pukul 19.00 waktu setempat
Polisi menemukan sebuah van yang digunakan para pelaku serangan untuk membawa peledak.

Pukul 19.15 waktu setempat
Kepala Dinas Pariwisata setempat menyebut sedikitnya 32 warga negara asing (WNA) turut menjadi korban tewas dan sekitar 30 WNA lainnya menjadi korban luka.

Titik terjadinya serangan bom di Sri Lanka.
Titik terjadinya serangan bom di Sri Lanka. (Google Earth via CNN)

Laporan kepolisian setempat menyebut ada 35 WNA yang tewas.

Pukul 20.50 waktu setempat
PM Wickremesinghe memerintahkan penyelidikan untuk mencari tahu mengapa dinas intelijen Sri Lanka gagal mengambil tindakan atas peringatan yang muncul 10 hari sebelumnya, soal rencana serangan bom bunuh diri di negara tersebut.

Pukul 21.30 waktu setempat
Kepolisian Sri Lanka mengumumkan telah menangkap 13 orang terkait serentetan ledakan bom tersebut.

Semua tersangka yang ditangkap dilaporkan berkewarganegaraan Sri Lanka.

Pukul 22.30 waktu setempat
Kepolisian Sri Lanka mendapat laporan soal serangan bom molotov ke sebuah masjid setempat dan aksi pembakaran terhadap dua toko milik warga muslim setempat.

Serangan itu terjadi di dua wilayah berbeda di Sri Lanka.

Petugas melakukan penjagaan pasca-ledakan yang menimpa Gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo, Minggu (21/4/2019). Jumlah korban tewas dalam ledakan yang menimpa sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka sudah mencapai 52 orang, belum dipastikan penyebab dan pelaku peledakan tersebut.
Petugas melakukan penjagaan pasca-ledakan yang menimpa Gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo, Minggu (21/4/2019). Jumlah korban tewas dalam ledakan yang menimpa sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka sudah mencapai 52 orang, belum dipastikan penyebab dan pelaku peledakan tersebut. (.(AFP/ISHARA S KODIKARA))

Senin (22/4) waktu setempat
- Otoritas Sri Lanka mengumumkan jumlah korban tewas bertambah menjadi 290 orang dan korban luka menjadi 500 orang. Pemberlakuan jam malam di Sri Lanka juga diumumkan telah dicabut.

- Menteri Luar Negeri Harin Fernando mengumumkan sembilan warga negara asing dilaporkan hilang, sementara 25 jenazah tak teridentifikasi yang diyakini warga asing

- Laporan AFP menyebut pihak berwenang telah menahan sebanyak 24 orang. (dtc)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas