Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Botol Wine Berbungkus Kain Kimono Bisa Dihargai 2 Kali Lipat dari Harga Biasa di Jepang

Pembungkus botol wine atau minuman keras berbentuk kimono sudah ada sejak sekitar 5 tahun lalu, tapi baru kini mulai populer di masyarakat Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Botol Wine Berbungkus Kain Kimono Bisa Dihargai 2 Kali Lipat dari Harga Biasa di Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Pembungkus Wine dengan motif Hello Kitty sedang tren di Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pembungkus botol wine atau minuman keras berbentuk kimono sudah ada sejak sekitar 5 tahun lalu, tapi baru kini mulai populer di masyarakat Jepang.

Khususnya bagi kalangan warga asing yang ada di Jepang, termasuk para turis internasional.




"Iya sebenarnya sudah lama sekitar 5 tahun lalu muncul, tapi baru sekarang mulai populer karena pengaruh televisi di Jepang juga dan banyak orang terkenal Jepang meminta hadiah seperti itu, botol wine dibungkus kain model kimono," ungkap Kurayanagi, seorang pemilik toko di Kyoto kepada Tribunnews.com, Senin (6/5/2019).

Dengan bungkus kain kimono tersebut (kimono bottle cover), produk yang dijual (umumnya minuman keras) akan laku lebih mahal lagi.

Cover itu saja dijual sekitar 5.000 yen dan bahkan bisa meminta order dengan tulisan tertentu.

Misalnya nama kita dalam bahasa Jepang, tinggal tambah sekitar 2.000 yen sehingga menjadi sekitar 7000 yen untuk bungkusnya saja.

BERITA TERKAIT

Wine yang berharga sekitar 10.000 yen, dibungkus dengan bagus biasanya maka dapat dijual dengan harga dua kali lipat menjadi sekitar 25.000 yen.

Selain itu karakter juga masuk ke dalam bungkus kimono botol itu.

Pembungkus Wine dengan motif Hello Kitty sedang tren di Jepang.
Pembungkus Wine dengan motif Hello Kitty sedang tren di Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Misalnya karakter Hello Kitty bisa ditemukan ke dalam bungkus kimono botol tersebut.

Tentu saja resmi dari Sanrio pemegang lisensi Hello Kitty tersebut.

"Orang Jepang tidak akan jual tanpa bayar lisensinya, itu berbahaya bisa dicabut izin usaha kita dituntut ke pengadilan, tak mungkin dilakukan orang Jepang," tambahnya.

Meskipun demikian diakuinya kalau orang China mungkin saja memalsukannya. Tetapi jelas akan berbeda hasil barang palsu dengan yang asli.

"Oleh karena itu para pembeli harus hati-hati lihat-lihat toko yang menjualnya kalau membeli barang dengan karakter Hello Kitty, jangan sampai nantinya dapat barang palsu, kan sayang, bukan?" kata dia.

Kalau pun tertipu disarankannya langsung ke polisi melaporkan toko penjual barang palsu tersebut agar tidak muncul korban lainnya.

Bagi pecinta Hello Kitty dapat ikut bergabung diskusi karakter ini di facebook gratis:
https://www.facebook.com/groups/HelloKittyIndonesia/

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas